RBG.id - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, menggelar pertemuan dengan Country Representative Global Green Growth Institute (GGGI) Indonesia, Rowan Fraser, di Ruang Kalpataru, Gedung Kementerian Lingkungan Hidup pada Selasa, 15 April 2025.
Dalam pertemuan tersebut Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan GGGI membahas tentang penguatan kerjasama dalam berbagai sektor lingkungan, khususnya pengembangan inisiatif blue carbon atau karbon biru.
Hanif menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang telah terjalin dengan GGGI, serta membuka ruang diskusi untuk memperdalam sinergi ke depan.
"Indonesia dan GGGI telah menjalin hubungan kerja sama yang konstruktif dalam mendukung prioritas nasional di bidang perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan hijau. Salah satu area kerja sama yang tengah dikembangkan adalah inisiatif blue carbon," ujar Hanif.
Baca Juga: Hasil Imbang Madura United vs Svay Rieng, Ranking Liga 1 Indonesia Semakin Terpuruk di Asia
Sebagai negara kepulauan, kata Hanif, Indonesia memiliki ekosistem pesisir yang luas, seperti mangrove dan padang lamun, yang berperan penting dalam penyerapan karbon dan ketahanan wilayah pesisir.
Hanif menegaskan potensi besar ekosistem ini dalam mitigasi perubahan iklim, keanekaragaman hayati, serta penghidupan masyarakat pesisir.
"Kami menghargai komitmen GGGI dalam mendukung pengembangan inisiatif blue carbon. Kami melihat potensi besar inisiatif ini untuk mendukung target iklim Indonesia dalam kerangka NDC dan implementasi kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK)," kata Hanif.
Selain blue carbon, Hanif juga menyoroti pentingnya dukungan GGGI dalam pengembangan pasar karbon, fasilitasi investasi hijau, serta peningkatan kapasitas di tingkat daerah.
Hanif menilai, seluruh elemen ini berkontribusi penting terhadap pelaksanaan NEK dan mekanisme Pasal 6 dari Paris Agreement.
Hanif juga berharap GGGI dapat terus mendukung KLH di sektor prioritas lainnya, seperti pengelolaan sampah, pelestarian keanekaragaman hayati, restorasi mangrove dan gambut, serta program-program lainnya yang sejalan dengan target nasional.
"Saya yakin pertemuan ini akan membantu memperjelas prioritas bersama dan mengidentifikasi langkah konkret untuk meningkatkan kolaborasi lebih lanjut," tutur Hanif Faisol Nurofiq.***
Artikel Terkait
Belajar ke PT Musim Mas, Menteri Hanif Faisol Susun Roadmap Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Menteri Hanif Faisol Buru Pengelola TPA Sampah Ilegal di Bogor
Rekomendasikan Penghijauan dengan Tanaman Keras, Menteri Hanif Kejar Aktivitas Pertambangan
Tak Ingin Terulang, Menteri Hanif Evaluasi Penanganan Banjir Ponorogo
Menteri Hanif Tinjau Pengelolaan Sampah di Stasiun Senen dan Terminal Pulo Gebang Selama Nataru
Hanif Faisol Ajak Tiga Menteri Pungut Sampah di Pantai Kuta Bali
Lantik 43 Pejabat Eselon II, Menteri Hanif Minta Langsung Kerja