Dasco juga meminta Kementerian P2MI membentuk tim investigasi independen agar penyelidikan dilakukan secara adil dan terbuka.
Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma, dua dari lima korban penembakan adalah warga Aceh.
- Andry Ramadhana (30), warga Desa Keude Pante Raja, Pidie Jaya, mengalami luka tembak di lengan dan saat ini dirawat di sebuah klinik di Malaysia.
- Muhammad Hanafiah (40), warga Desa Alue Bugeng, Aceh Timur, mengalami luka tembak di paha dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Malaysia bersama dua WNI lainnya.
- Basri, warga Rokan Hulu, Riau, yang bertugas sebagai awak kapal, meninggal dunia akibat insiden tersebut.
DPR RI juga meminta pemerintah memberikan pendampingan hukum bagi para korban dan memastikan pemulangan jenazah korban yang meninggal agar dapat dimakamkan di kampung halamannya.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***
Artikel Terkait
Bintang Timnas Malaysia Arif Aiman Berpotensi Susul Marselino Ferdinan ke Liga Inggris
Tewas di Perairan Negeri Jiran, Ternyata Ini Alasan 5 WNI Ditembak Patroli Malaysia
Fakta-Fakta Kasus Penembakan 5 WNI di Perairan Malaysia: Kementerian P2MI Mengecam Keras Penggunaan Senjata oleh APMM
Long Weekend Masih Panjang! 6 Destinasi Wisata Ikonik di Malaysia Ini Suguhkan Pengalaman Liburan yang Gak Bakal Bisa Dilupain!
Bukan Cuma Kuala Lumpur, 5 Destinasi Wisata di Malaysia Ini Wajib Dikunjungi Jika Kamu Sedang Berkunjung ke Negeri Jiran
Menteri P2MI Siapkan Tim Advokat untuk Lindungi 5 Korban yang Ditembak di Perairan Malaysia