Minggu, 21 Desember 2025

Miris! Dua dari Lima Orang WNI yang di Tembak di Perairan Malaysia Ternyata Warga Aceh, Begini Kronologinya

- Senin, 27 Januari 2025 | 20:14 WIB
Ilustrasi penembakan 5 WNI di Malaysia (foto/Ilustrasi Pexels.com)
Ilustrasi penembakan 5 WNI di Malaysia (foto/Ilustrasi Pexels.com)

RBG.id - Dua dari lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh petugas patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat dini hari, 24 Januari 2025, diketahui berasal dari Aceh.

Informasi tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma.

Haji Uma menyatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah warga Aceh di Malaysia sehingga terungkap dua korban adalah Andry Ramadhana (30), warga Desa Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, yang mengalami luka tembak di lengan.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kasus Penembakan 5 WNI di Perairan Malaysia: Kementerian P2MI Mengecam Keras Penggunaan Senjata oleh APMM

Muhammad Hanafiah (40), warga Desa Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, yang tertembak di bagian paha.

Saat ini, Muhammad Hanafiah bersama dua WNI lainnya yang terluka masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.

Sementara itu, Andry Ramadhana dirawat secara terpisah di sebuah klinik. Salah satu korban lain, Basri, warga Rokan Hulu, Riau yang bertugas sebagai awak kapal, meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Kuala Lumpur, 5 Destinasi Wisata di Malaysia Ini Wajib Dikunjungi Jika Kamu Sedang Berkunjung ke Negeri Jiran

Kronologi Kejadian Penembakan WNI di Malaysia

Haji Uma mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan informasi dari WNI di Malaysia.

Penembakan terjadi saat sekitar 26 PMI, termasuk dua warga Aceh, diduga hendak keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan kapal.

Baca Juga: Tewas di Perairan Negeri Jiran, Ternyata Ini Alasan 5 WNI Ditembak Patroli Malaysia

Kapal tersebut terdeteksi oleh patroli APMM yang kemudian mengejar dan menyalip kapal WNI.

Petugas APMM diduga melepaskan tembakan secara membabi buta dari jarak sekitar 20 hingga 25 meter di tengah malam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X