RBG.id - Dua dari lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh petugas patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat dini hari, 24 Januari 2025, diketahui berasal dari Aceh.
Informasi tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma.
Haji Uma menyatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah warga Aceh di Malaysia sehingga terungkap dua korban adalah Andry Ramadhana (30), warga Desa Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, yang mengalami luka tembak di lengan.
Muhammad Hanafiah (40), warga Desa Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, yang tertembak di bagian paha.
Saat ini, Muhammad Hanafiah bersama dua WNI lainnya yang terluka masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
Sementara itu, Andry Ramadhana dirawat secara terpisah di sebuah klinik. Salah satu korban lain, Basri, warga Rokan Hulu, Riau yang bertugas sebagai awak kapal, meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Kronologi Kejadian Penembakan WNI di Malaysia
Haji Uma mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan informasi dari WNI di Malaysia.
Penembakan terjadi saat sekitar 26 PMI, termasuk dua warga Aceh, diduga hendak keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan kapal.
Baca Juga: Tewas di Perairan Negeri Jiran, Ternyata Ini Alasan 5 WNI Ditembak Patroli Malaysia
Kapal tersebut terdeteksi oleh patroli APMM yang kemudian mengejar dan menyalip kapal WNI.
Petugas APMM diduga melepaskan tembakan secara membabi buta dari jarak sekitar 20 hingga 25 meter di tengah malam.
Artikel Terkait
Berhasil Diringkus, Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Ternyata Oknum TNI
Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Ternyata Pakai Identitas Palsu, Ajat Supriatna Berhasil Dibekuk
Fakta Baru Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Balaraja, Kapolsek Cinangka : Korban Sempat Minta Bantuan Pendampingan Polisi
Heboh Kasus Penembakan di Tangerang, Ini Tips Sukses Mengelola Usaha Rental Mobil Agar Aman dari Tindak Kriminal
Fakta-Fakta Kasus Penembakan 5 WNI di Perairan Malaysia: Kementerian P2MI Mengecam Keras Penggunaan Senjata oleh APMM