RBG.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dijadikan tersangka oleh KPK.
Hasto Kristiyanto diduga kuat terlibat dalam kasus tahunan Harun Masiku yang masih menjadi buronan hingga saat ini.
Dalam penetapannya ebagai tersangka oleh KPK, Hasto Kristiyanto diduga terjerat dalam kasus suap bersama Harun Masiku.
Baca Juga: Gempar Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Harun Masiku, Jubir KPK Angkat Suara: Saya Cek Dulu Infonya
Usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sosok Hasto Kristiyanto itu pun viral dan jadi perbincangan hangat di media sosial.
Lantas apa riwayat pendidikan Hasto? Simak penjelasan berikut ini.
Riwayat Pendidikan Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966 sehingga kini berusia 58 tahun. Dia menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Gentan Yogyakarta tahun 1972 sampai 1979.
Baca Juga: Gempar Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Harun Masiku, Jubir KPK Angkat Suara: Saya Cek Dulu Infonya
Setelah itu Hasto melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Gentan Yogyakarta dari tahun 1979 sampai 1982. Hasto selanjutnya bersekolah di SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada tahun 1982 sampai 1985.
Usai lulus SMA, Hasto menempuh pendidikan S1 di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dari tahun 1985 kemudian meraih gelar sarjana di tahun 1991.
Setelahnya Hasto lanjut pendidikan magister S2 dengan mengambil Manajemen di STIE Prasetya Mulya Business School, Jakarta dari tahun 1997 sampai 2000.
Baca Juga: Publikasi Kinerja Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Tahun 2024
Tak berhenti sampai di situ, Hasto menempuh pendidikan profesi Insinyur UGM dengan melanjutkan pendidikan S3 Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahahan Bogor pada tahun 2020 sampai 2022.
Perjalanan Karier
Dengan berbekal ilmu yang dimiliki, Hasto menjadi Project Manager Departemen marketing di PT Rekayasa Industri. Pada usia 36 tahun, dia bahkan menjadi Procject Director PT Prada Nusa Perkasa.
Di tengah menjalani bisnis, Hasto mulai tertarik masuk PDIP berkat 'sentuhan' dari gereja.
Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Truk vs Bus Rombongan Pelajar Bogor di Tol Pandaan-Malang
Hasto pun menjadi wakil sekretaris Bidang II Media Massa dan Penggalangan DPP PDIP pada tahun 2002. Tak lama kemudian, Hasto mencalonkan sebagai anggota DPR.
Hasto terpilih sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, Jawa Timur pada Pemilu Tahun 2004.
Dia pun mendapat amanah d Komisi VI yang menangani perdagangan, perindustrian, investasi dan koperasi periode 2004-2009.
Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Maut Bus Rombongan Siswa SMP Bogor di Malang: Puluhan Ambulans Dikerahkan untuk Evakuasi Korban
Namun pada Pemilu 2009, Hasto tak terpilih lagi jadi anggota dewan. Meski demikian, hal tersebut tak menyurutkan semangat politik dan kecintaan Hasto kepada PDIP.
Dia pun tetap aktif di PDIP sebagai wakil sekretaris partai dan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada kader PDIP.
Menjelang Pilpres 2014, Hasto menjadi salah satu orang penting di PDIP. Dia mendapat tugas penting dan kepercayaan dari sang Ketua Umum DPP PDIP Megawati.
Baca Juga: Ini Tampang Cecep, Joki Jalan Alternatif Puncak yang Peras Wisatawan Rp850 Ribu, Nangis Minta Maaf Usai Sempat Bikin Ulah
Dalam Pilpres itu, Hasto juga ditunjuk sebagai koordinator juru bicara tim pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, pasangan yang diusung partainya. Ketika itu Hasto menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP.
Karier manis Hasto pun terus berlanjut. Presiden terpilih Jokowi menunjuk Hasto sebagai salah satu deputi dalam Tim Transisi untuk menyiapkan transisi dari pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono (SBY)-Boediono ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Usai mengantarkan Jokowi secara mulus ke kursi Presiden RI, Hasto mendapat tugas partai yang lebih berat.
Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar Asal Bogor di Tol Pandaan KM 77, Polisi: Empat Orang Meninggal
Dia bisa saja masuk kabinet Jokowi, tetapi Megawati memintanya untuk berjuang di partai menggantikan posisi Tjahjo Kumolo yang menjadi menteri dalam negeri.
Hasto lantas ditunjuk jadi sekjen DPP PDIP periode 2015-2020. Selama masa kepemimpinannya, Hasto berhasil membawa PDIP meraih kemenangan dalam berbagai pemilu dan pilkada.
Kesuksesan itulah yang membuat Hasto kembali dipilih sebagai Sekjen untuk periode 2019-2024.
Artikel Terkait
Hasto Tegaskan Status Gibran Rakabuming Sudah Keluar dari PDI Perjuangan
Hasto Tegaskan PDIP Memang Menolak Permintaan Pak Lurah Ingin Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi 3 Periode
Hasto Berkelit Tak Ada Opsi Anies Baswedan Usai PDIP Tergocek di Detik Terakhir Pendaftaran Cagub Jabar
Breaking News! Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP Jadi Tersangka Kasus Korupsi Harun Masiku!
Gempar Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Harun Masiku, Jubir KPK Angkat Suara: Saya Cek Dulu Infonya