Ikut Terjun di Kampanye Pilkada, Ini Perbedaan Jokowi dengan Dua Presiden Lain Pasca Pensiun

Perbedaan Jokowi dengan SBY dan Megawati

Turunnya mantan presiden ke kancah politik praktis bukan hal baru. Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri juga pernah turun langsung mendukung calon-calon di pemilu.

Namun, ada perbedaan mendasar antara langkah Jokowi dengan kedua mantan presiden tersebut.

1. SBY: Memastikan Kemenangan Partai Demokrat

Sebagai pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY memiliki alasan yang jelas untuk turun ke panggung kampanye.

Ia bertujuan memastikan partainya tetap mendapatkan dukungan rakyat dan kandidat yang diusung Demokrat mampu memenangkan pemilu. Posisi SBY dalam struktur partai memberikan legitimasi atas keterlibatannya.

Baca Juga: Selain Bikin Segar, Intip 5 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan Tubuh Bila Dikonsumsi Setiap Hari

2. Megawati: Ketua Umum PDIP

Hal serupa berlaku untuk Megawati Soekarnoputri. Sebagai Ketua Umum PDIP, ia berkampanye untuk calon-calon yang diusung oleh partainya.

Langkah ini sejalan dengan perannya sebagai pemimpin partai politik yang sah dan diakui.

3. Jokowi: Tidak Terkait Langsung dengan Partai

Berbeda dengan SBY dan Megawati, Jokowi bukanlah pemimpin atau anggota partai politik secara resmi setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir.

Meskipun pasangan yang didukungnya, seperti Ridwan Kamil, berada dalam koalisi tertentu, posisi Jokowi tidak pernah dijelaskan secara eksplisit.

Baca Juga: Gegara Bisnis Kontraktor Tambang Rugi Rp2 Miliar, Dwi Rizky Setiawan Jadi Pengusaha Bakso hingga Raih Pasar Internasional

Hal ini, menurut pengamat politik Rocky Gerung, menjadi sumber kritik terhadap Jokowi.