RBG.id — Warganet tengah memperbincangkan soal kasus kekerasan yang dilakukan pemilik perusahaan Brandoville Studios ke para pegawainya.
Kasus ini dianggap sudah keterlaluan berdasarkan bukti-bukti kekerasan yang diungkap oleh mantan pegawai yang jadi korban dari aksi kejam Cherry Lai.
Kekerasan yang dilakukan Cherry Lai diduga berbentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Kekejaman Cherry Lai terungkap usai perusahaan Brandoville Studios resmi ditutup pada Agustus 2024.
“Thank you and Good Bye” tulis akun Instagram resmi Brandoville Studio, dikutip RBG dari Instagram @brandoville_studios, pada Sabtu, 14 September 2024.
Selain itu, akun tersebut juga mengucapkan terima kasih pada pihak yang pernah terlibat selama pembuatan karya animasi dan game.
“Kepada para klien, mitra, dan pendukung kami, kepercayaan dan keyakinan pada pekerjaan kami telah menjadi landasan kesuksesan kami. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan dan kolaborasi yang telah kita bagi.,” tambahnya.
Pendiri Brandoville Studios, Ken Lai, diketahui adalah suami dari Cherry Lai yang menjabat sebagai Co-Owner di perusahaan animasi dan game tersebut.
Usai Brandoville Studios diumumkan resmi ditutup, tersiar kabar sepasang suami-istri itu kembali membangun perusahaan serupa bernama LAILAI Studios yang akan berpusat di Jakarta.
Dalam situs resmi LAILAI Studios, terlihat perusahaan ini adalah kelanjutan dari Brandoville Studios yang telah ditutup.
Artikel Terkait
Heboh Kasus Brandoville Studios Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Karyawan, Berapa Gaji Game Developer di Indonesia?
5 Sisi Bobrok Brandoville Studios: Perusahaan Bangkrut hingga Skandal Kekerasan Karyawan Viral di Medsos
Co-owner Brandoville Studios Cherry Lai Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Karyawan, Korban Sampai Berpotensi Alami Gegar Otak
Unggahan Lama Cherry Lai Co Owner Brandoville Studios Terungkap Isinya Bikin Geleng-geleng Kepala, Warganet: Fix Gangguan Jiwa
Brandoville Studios Rebranding Jadi LAILAI Studios, Negara Ini Jadi Kantor Pusatnya