Minggu, 21 Desember 2025

Bahaya, Anggota Teroris Rencanakan Aksi untuk Gagalkan Pemilu 2024

- Sabtu, 4 November 2023 | 08:05 WIB
ILUSTRASI: Terduga Teroris Berhasil di Tangkap Densus 88 Antiteror Polri.
ILUSTRASI: Terduga Teroris Berhasil di Tangkap Densus 88 Antiteror Polri.

RBG.ID-JAKARTA, Aksi terorisme masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Teranyar, Densus 88 Antiteror Polri Mabes Polri baru saja menangkap dua tersangka teroris berinisial AH san DAM.

Kedua anggota teroris yang diringkus anggota Densus 88 Polri ini merupakan bagian dari jaringan Abu Oemar (AO).

Dari hasil pemeriksaan sementara, penyidik menemukan fakta bahwa dua orang terduga teroris yang terafiliasi kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berencana menggagalkan Pemilu 2024.

Baca Juga: Mau Berendam di Pemandian Keramat Gunung Tangkuban Parahu? Bisa Naik Kuda, Tiket Masuk Hanya Rp 20 Ribu Saja

Mereka tengah mempersiapkan untuk melakukan sejumlah teror. Rencana teror untuk membatalkan Pemilu 2024 itu dibahas dalam suatu grup whatsapp yang sama. Grup mereka diberi nama Muslim United.

"Terduga teroris ini masing-masing juga ada di dalam suatu grup. Misalnya di dalam grup whatsapp yang mereka namakan kelompok muslim united atau ummatan wasathan," ujar Jurubicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2023).

Aswin menambahakan, isi dari grup tersebut membicarakan mengenai ghirah, semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi tindak pidana terorisme.

Baca Juga: Lebih dari 8.000 Sekolah di Jepang Tutup Akibat Menurunnya Jumlah Populasi Penduduk

"Seperti share to share atau saling membagi materi-materi yang berasal dari kelompok ISIS. Kemudian melakukan penggalangan donasi. donasi itu mereka kumpulkan dan disalurkan ke satu tempat, untuk dipergunakan oleh kelompok ini,” jelas Aswin.

Terduga teroris ini juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau pemilu tersebut.

Bila ditarik garis lurus, kata Aswin, kelompok teroris pimpinan Abu Oemar juga merupakan pendukung Negara Islam Indonesia (NII). NII sendiri telah berafiliasi kepada JAD dan ISIS.

Baca Juga: Berpengalaman di Penjualan dan Pemasaran? Ada Lowongan Kerja Partnership Associate dengan Gaji Rp9 Juta

"Sebetulnya kelompok teroris AO ini lebih dekat kepada akarnya, kepada Negara Islam Indonesia (NII). Mereka semua ini road-nya atau bibitnya adalah para pendukung NII. Nah afiliasi mereka kepada JAD, karena dukungan yang mereka berikan kepada kelompok ISIS," bebernya.

Kini, Densus 88 masih melakukan pendalaman mengenai hal tersebut. Dengan adanya dua orang terduga teroris baru ini, menambah daftar penangkapan yang dilakukan Densus 88 bila ditotal sudah ada 42 tersangka terorisme dari kelompok yang dipimpin Abu Oemar.(rml)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X