Jenderal Agus Subiyanto, Calon Panglima TNI Ternyata Pernah Ditolak Jadi Satpam, Begini Ceritanya

RBG.ID – Jenderal Agus Subiyanto diketahui besar di lingkungan keluarga broken home.

Cicih, ibu kandungnya, meninggalkan rumah ketika Agus Subiyanto berusia 5 tahun.

Kemudian, Agus Subiyanto yatim saat di bangku SMA. Ayahnya, Serka Deddy Unadi meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas pada 1984.

 Baca Juga: Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP Kompak Turun Per 1 November 2023, Cek Perbandingan Harganya di Sini!

Agus Subiyanto dan adiknya kemudian diasuh oleh ibu tiri.

Tetapi, ketika masih bugar, sang ayah sering menyampaikan harapan supaya Agus Subiyanto mengikuti jejaknya sebagai tentara.

Sehabis luus SMA di Cimindi – Cimahi pada 1986, Agus Subiyanto mengikut tes di Sekolah Calon Bintara Kodam Siliwingi.

 Baca Juga: Siap-siap! Pemadaman Listrik Selama 6 Jam Akan Dirasakan Warga Jawa Barat Hari Ini, Cek Jadwalnya di Sini!

Hasilnya, Agus Subiyanto dinyatakan tidak lulus namun direkomendasikan untuk mengikuti Sekolah Calon Perwira tanpa tes.

Kadung masygul dan tak paham maksudnya, Agus Subiyanto malah memutuskan melamar menjadi satuan pengamanan (satpam) mal Internusa di Bogor.

"Lamaran saya tak diterima. Beberapa pertokoan lain di Bogor juga menolak," tulis Agus Subiyanto dalam biografi bertajuk 'Believe' yang diterbitkan Kompas Penerbit Buku, Oktober 2021.

 Baca Juga: Ini Sosok Jenderal Agus Subiyanto, Calon Panglima TNI yang Baru 6 Hari Dilantik KSAD

Tak putus harapan, Agus Subiyanto pun melamar dan mengikuti tes sampai tahapan terakhir di lingkungan BUMN, PT PGN (Perusahaan Gas Negara). Namun takdir tidak berpihak kepadanya, lagi dan lagi dia juga tak lulus.

Kemudian, pada 1988 Agus Subiyanto mengikuti tes masuk Akabri. Kali ini dia lulus.