Senin, 22 Desember 2025

Kematian Mirna Salihin Dipastikan Bukan Karena Sianida, Ini Penjelasan dr Djaja Surya Atmadja

- Minggu, 8 Oktober 2023 | 07:36 WIB
dr Djaja Surya Atmadja di kanal YouTube dr. Richard Lee pastikan bahwa Mirna Salihin meninggal bukan karena racun sianida.  (YouTube dr. Richard Lee)
dr Djaja Surya Atmadja di kanal YouTube dr. Richard Lee pastikan bahwa Mirna Salihin meninggal bukan karena racun sianida. (YouTube dr. Richard Lee)

Akan tetapi, di lambung jasad Mirna Salihin ditemukan sianida dalam kadar kecil yakni 0.2 mg. dr Djaja Surya Atmadja mengatakan bahwa sianida tersebut muncul karena pembusukan.

“0.2 mg itu kecil banget, logikanya kalau dia ada sianida besar, kemudian jadi kecil itu mungkin masuk di akal, tapi kalau tidak ada kemudian jadi ada itu kan tanda tanya, dari mana? Bisa juga karena pembusukan, pembusukan bisa menghasilkan sianida walaupun kecil,” ujar dr. Djadja.

Baca Juga: Profil Jenderal Polisi Krishna Murti, Disebut Jessica Wongso sebagai Sosok yang Paksa Dirinya Akui Bunuh Mirna

dr Djaja Surya Atmadja mengatakan bahwa sianida tersebut bisa mengakibatkan kematian bila masuk ke darah, bukan masuk ke lambung.

"Nah sekarang yang diperiksa lagi, tiosianat, saya mungkin harus cerita dulu apa yang terjadi dengan sianida kalau masuk ke orang. Sianida itu bisa bikin orang mati kalau dia sudah masuk ke darah, bukan masuk ke lambung," jelas dr Djaja Surya Atmadja.

Dia memberikan bukti lain bahwa Mirna Salihin tidak meninggal karena sianida.

 Baca Juga: Bosan Makan yang Itu-itu Saja? Coba Rekomendasi 8 Rumah Makan Khas Sunda di Kota Bogor

“Salah satu tanda bahwa dia sudah kemasukan sianida adalah ada tiosianat di dalam hati, di dalam darah dan urine, dan pas diperiksa di air liur juga harusnya ada, tapi itu tidak ada,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa wajah Mirna berwarna biru. Sedangkan, bila Mirna keracunan sianida, harusnya jasadnya berwarna merah terang.

“Saya lihat mukanya, salah satu tanda utama orang keracunan sianida adalah bikin mukanya merah terang, lebam mayatnya merah terang, ini lebam mayatnya biru, mukanya biru, semuanya biru jadi nggak cocok,” ucap dr. Djadja.

 Baca Juga: Israel Nyatakan Perang Usai Diserang Besar-besaran oleh Palestina

Ia menjelaskan bahwa kadar sianida yang mematikan bila dikonsumsi itu antara 150 mg hingga 250 mg, sementara, dalam tubuh Mirna tidak sebanyak itu.

"Nah sekarang soal kadar, yang lethal dose itu dosisnya kalau dimakan tuh 50 persen orang pasti mati, itu antara 150 sampai 250 mg," ujarnya.

Hal itulah yang membuat dia yakin bahwa kematian Mirna Salihin bukan karena racun sianida sebagaimana yang juga diyakini publik.

Selain itu, terkait penyebab asli kematian Mirna, dr. Djadja tak bisa memastikan karena jasad korban tidak diotopsi. (jpc)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X