Seiring berjalannya waktu pada tahun 1942, saat Belanda menyerah kepada sekutu dan wilayah Indonesia dikuasai oleh Jepang, Ahmad Yani dan keluarganya kembali ke Purworejo.
Ketika Jepang masih menjajah Indonesia yang kala itu membentuk pasukan pembela tanah air atau PETA, Ahmad Yani ikut mendaftar sebagai anggota dari PETA.
Setelah menyelesaikan pelatihan dasar, Ahmad Yani menjalani pelatihan lebih lanjut dan ditunjuk sebagai komandan pleton di Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Dekat dari Jakarta! Yuk Explore Pulau Sangiang Banten, Wisata Asyik Yang Dijamin Estetik
Setelah Soekarno - Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, Ahmad Yani dengan jiwa patriotismenya tanpa ragu ikut bergabung dengan tentara keamanan rakyat atau TKR.
Bahkan, Ahmad Yani ditunjuk sebagai komandan TKR di wilayah Purwokerto.
Sebagai komandan TKR, Ahmad Yani ditugaskan untuk membentuk Batalyon dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Magelang yang berbatasan langsung dengan wilayah Jogjakarta.
Berkat kepiawaian dalam kepemimpinannya mempertahankan Magelang, pada 21 November 1945 Ahmad Yani dan para pejuang lainnya berhasil memukul mundur pasukan sekutu bahkan Ahmad Yani dijuluki sebagai juru selamat rakyat Magelang.
Tidak terjadi hanya sekali, pada 23 Juli 1947 resimen 19 dari Batalyon yang dipimpin Ahmad Yani pun memukul mundur pasukan Belanda kembali ke Ambarawa.
2 tahun kemudian, saat Belanda menggencarkan agresi militernya yang kedua, Ahmad Yani kembali unjuk gigi menjelang serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Baca Juga: Kembali Merosot, Simak Harga Emas Antam 29 September 2023
Ahmad Yani memiliki Andil yang sangat penting untuk menunjang kesuksesan pertempuran tersebut, Ahmad Yani memang bukan aktor utama yang mengambil peran sentral dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, ia tidak bertempur di Yogyakarta sebagai pusat Serangan Umum 1 Maret 1949, namun aksi Ahmad Yani dari pinggiran justru menjadi kunci keberhasilan serangan massal serentak namun singkat yang akhirnya membuka mata dunia
Saat terjadi Agresi Militer Belanda yang kedua 19 Februari 1944, pasukan Ahmad Yani bertugas menghadang tentara Belanda yang sedang menuju Yogyakarta ibukota Republik Indonesia saat itu.
Penghadangan yang bertujuan menghalangi perjalanan pasukan Belanda ke Jogjakarta berlangsung selama beberapa hari dan akhirnya kala itu tentara Indonesia di bawah komando Ahmad Yani berhasil menghancurkan pos-pos Belanda di jalur yang menghubungkan setengah dengan Yogyakarta.
Artikel Terkait
Rincian Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 16 Juni 2023, Anda Memiliki Gen Pahlawan
Tayang Bulang Agustus! Drama Adaptasi Webtoon 'Moving' Rilis Still Cut Anak Pahlawan
Rincian Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 16 Juli 2023, Anda Memiliki Gen Pahlawan
5 Rekomendasi Film Pahlawan Indonesia yang Cocok Ditonton saat Peringatan Kemerdekaan
Ahli Waris Minta TB A Basuni Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Romantika Pahlawan Revolusi AIP Tk II Anumerta Karel Satsuit Tubun
Berkas Usulan Calon Pahlawan Nasional Asal Bogor KH Sholeh Iskandar Diverifikasi