RBG.ID - Wartawan Mediakepri group, R Fahrudin terkejut ketika beberapa orang yang diduga aparat mendatanginya serta memerintahkan agar menghapus video yang diambilnya di sekitar Gedung LAM.
Tidak hanya itu, orang di sekitar Gedung LAM tersebut memaksa wartawan Mediakepri group ini menghapus video.
Intimidasi tersebut terjadi di luar Gedung LAM (Lembaga Adat Melayu) Batam saat petugas menangkap warga yang diduga pemicu kerusuhan.
Baca Juga: Bicara Jujur, Guru Honorer SDN Cibeureum 1 Bogor Selatan Dipecat Kepala Sekolah
Fahrudin mengungkapkan, awalnya Senin (11/9/2023) sore pasca kerusuhan kedua depan Hotel Santika sempat beristirahat.
Setelah itu selang beberapa menit, Fahrudin mendapat informasi ada penyisiran massa aksi pemicu kerusuhan di Gedung LAM.
Mendapat informasi tersebut, Fahrudin menuju Gedung LAM Kota Batam untuk melakukan peliputan lagi.
Baca Juga: RS PHC Surabaya Tegaskan Dokter Gadungan Susanto Tak Pernah Bertugas di Rumah Sakit
"Nah, ketika di Gedung LAM Batam, saya melihat ada penangkapan massa," ucap Fahrudin.
Tidak ingin kehilangan momen, kemudian Fahrudin merekam peristiwa tersebut di sekitar Gedung LAM.
Sedang mengambil gambar, tiba-tiba Fahrudin dikejutkan 3 orang berpakaian sipil yang menghampiri.
Baca Juga: Tanpa Alat Transportasi dan Miliki Hutang, Berikut LHKPN Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting
Ketiganya memaksa agar video yang direkamnya di sekitar Gedung LAM segera dihapus.
Karena situasi di Gedung LAM tidak memungkinkan, kata Fahrudin, akhirnya video itu pun dihapus. **
Artikel Terkait
IJTI Korda Bogor Raya Kecam Oknum Polisi yang Intimidasi Jurnalis
Venna Melinda Diduga Intimidasi Ferry Irawan Saat Berkunjung ke Tahanan
Venna Melinda Bantah Intimidasi Ferry Irawan
Simak Ramalan Shio Kuda Hari Ini 12 Mei 2023, Intimidasi dapat Dikurangi Jika Lakukan Ini
Warga Bantarkaret Bogor 31 Tahun Menanti Kepastian Pembayaran Lahan Jalan, Sering Mendapat Intimidasi
Diduga Lakukan Intimidasi Terhadap Panwascam, Tim Bacalon Rayendra Dilaporkan ke Polisi
Siswi MTs di Jember Dirudapaksa hingga Hamil, Diduga Dapat Intimidasi dari Petinggi Desa