RBG.ID - Pemerintah diminta tidak boleh gegabah dan salah dalam mengidentifikasi penyebab utama polusi udara. Artinya, pemerintah sebaiknya melakukan penelitiannya terlebih dahulu.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai, semua solusi strategis terkait Polusi Udara membutuhkan perencanaan dan penelitian yang cermat.
“Identifikasinya harus tepat. Jika kita ingin menyelesaikannya dengan cepat Polusi Udara, itu hanya sebatas mimpi,” katanya kepada pers, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga: Akun YouTube DPR RI Diretas Tayangan Taruhan Online, Tim CSIRT Polri Buru Dalang di Baliknya
Lebih lanjut, Agus menegaskan, sudah banyak penelitian yang menyebutkan sektor transportasi sebagai penyebab utama memburuknya kualitas udara di Jakarta. Tercatat, sektor tersebut menyumbang tidak kurang dari 44% polutan di Jakarta.
Hal tersebut juga diperkuat dari sumber data kualitas udara Jakarta. Menurut www.iqair.com, catatan data polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan cenderung ke semakin memburuk sejak 29 Agustus 2023. Padahal, empat unit PLTU Suralaya sudah pada kondisi shutdown.
Namun demikian, terpantau pada 4 September 2023 siang atau saat diberlakukan WFH dan rekayasa lalu lintas, indeks kualitas udara menjadi kategori sedang dengan level 112.
Baca Juga: Masih Dibuka, Simak Penjelasan, Persyaratan, dan Tahapan Seleksi Program Beasiswa BCA PPTI dan PPBP
“Membaik karena kebijakan WFH dan rekayasa lalu lintas,” jelas Agus.
Dia juga menyarankan agar masyarakat bersabar sambil terus mengurangi pemakaian kendaraan pribadi agar emisi atau Polusi Udara yang dikeluarkan juga berkurang.
Seperti diketahui, empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya sudah dihentikan operasionalnya sebagai bentuk voluntary shutdown.
Baca Juga: Pelajar SMA Merapat, Simak Jenis dan Jadwal Pendaftaran Beasiswa BCA, Gratis Biaya Pendidikan hingga Asrama
Bahkan terkait dengan isu polusi udara di Jakarta, Agus juga mencurigai bahwa ada pihak yang mencoba memanfaatkan untuk menyerang beberapa PLTU yang berlokasi di barat Pulau Jawa.
Dia menambahkan, PLTU milik pemerintah sudah terpasang alat-alat canggih yang mampu menyedot debu emisi. “Sehingga jika beterbangan pun tidak akan sampai Jakarta. Lagian arah angin pada bulan-bulan ini juga enggak mengarah ke Jakarta,” pungkasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Ketua Umum The Jakmania Meminta Maaf Secara Terbuka Atas Kerusuhan di Laga Persija vs Persib Bandung di Bekasi
Daftar CPNS 2023 Wajib Upload Foto Selfie, Begini Cara dan Ketentuannya
Ayo Siap-siap Mendaftar, Pemerintah Terus Ditambah Kuota ASN Fresh Graduate, Soal Ujian Masih Dikaji
Presiden Jokowi Sebut Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ternyata Ini Penyebabnya
Akun YouTube DPR RI Dihack, Sudah Tayangkan Live Taruhan Online Selama 2 Jam!
Ikut Seleksi Penerimaan CPNS Mahkamah Agung? Cek Jumlah Formasi dan Cara Pendaftarannya Di Sini
Tega! Ternyata Suami Wabup Labuhanbatu Sudah 3 Kali Cabuli Ponakan di Rumah Istri Muda
Presiden Jokowi Pimpin Rangkaian Pertemuan Di Hari Kedua KTT ASEAN Ke-43
Akun YouTube DPR RI Hilang dari Pencarian Usai Kena Hack
Akun YouTube DPR RI Diretas Tayangan Taruhan Online, Tim CSIRT Polri Buru Dalang di Baliknya