RBG.id — Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) belakangan ini marak terjadi, seperti kasus KDRT Cut Intan Nabila yang dilakukan oleh suaminya, Armor Toreador.
Mirisnya, kejadian tersebut sering dilakukan di depan anak-anaknya yang masih di usia yang sangat belia.
Kekerasan fisik itu tak tanggung-tanggung dilakukan oleh Armor tanpa memikirkan psikis sang anak yang tentunya akan alami trauma.
Hal itu juga akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental sang anak lantaran kerap kali menyaksikan hal tersebut.
Baca Juga: Awas Kena Macet! Ada Demo Besar-besaran di Jakarta, Hindari Arus Lalu Lintas di Lokasi Ini
Anak-anak memang biasanya tidak akan mendapatkan dampaknya secara langsung, tetapi anak-anak lah yang menjadi saksi bisu kekerasan yang terjadi di dalam keluarganya itu.
Jika setiap hari anak dihadapkan dengan perlakuan kekerasan yang menakutkan, maka bukan tak mungkin mereka akan mengalami trauma yang akan membekas dalam ingatan dan perasaannya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, di dalam rumah yang terdapat KDRT, ada kemungkinan anak menyaksikan 68-80 persen dari kejadian KDRT yang dialami oleh orang tuanya.
Hal itu tentunya menjadikan anak yang memiliki ketakutan hingga trauma berat yang mengganggu kesehatan mental dan pikirannya.
Lantas, bagaimana dampak yang akan terjadi pada anak yang kerap kali melihat KDRT yang dialami orang tuanya?
Dampak KDRT yang Akan Dialami oleh Anak