Ngeri Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97 Hantam 5 Kendaraan, Waspada Ini Jam-jam Rawan Picu Sopir Hilang Kendali

RBG.id - Lagi-lagi kecelakaan beruntun terjadi di kawasan Tol Cipularang KM 97 pada Minggu, 5 Desember 2024 waktu pagi. Parahnya, kecelakaan tersebut melibatkan lima kendaraan roda empat.

Adapun kendaraan yang dimaksud, yaitu dua mobil pribadi, mobil travel, bus Primajasa, dan truk pengangkut pasir aspal.

Meski tidak ada korban jiwa, sejumlah kendaraan mengalami kerusakan berat, dan kejadian ini menimbulkan kepanikan di lokasi.

Baca Juga: Waspada Awal Tahun Ini Demam Kelinci Kasusnya Melonjak di AS, Apa Itu Demam Kelinci? Simak Gejalanya Menurut Ahli

Saksi mata, Yulianto, mengungkapkan kecelakaan bermula ketika bus Primajasa kehilangan kendali yang kemudian memicu tabrakan beruntun dengan kendaraan lainnya.

Lantas, mengapa angka kecelakaan di Indonesia terbilang tinggi? Ini penjelasannya.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil investigasi terkait penyebab utama kecelakaan yang sering terjadi di jalan tol.

Baca Juga: Bahaya! Ini Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Magnesium, Kenali Gejalanya dan Berikut Ini Tips Mengatasinya

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, menyatakan sebagian besar kecelakaan di jalan tol dipicu oleh faktor internal.

Faktor ini mencakup perilaku pengemudi, seperti kelelahan, kelalaian, dan kurangnya konsentrasi, yang menjadi penyumbang utama tingginya angka kecelakaan.

"Berdasarkan hasil investigasi KNKT menunjukkan, sebanyak delapan puluh persen terjadinya kecelakaan di jalan tol disebabkan karena faktor internal, kelelahan pengemudi (fatigue)," ucap Soerjanto dikutip RBG.id dari Detikoto pada Senin, 6 Desember 2024.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Alvin Lim Sempat Cabut Laporan Polisi Atas Pratiwi Noviyanthi

Menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, data dari pengelola jalan tol menunjukkan kecelakaan di jalan tol paling sering terjadi pada dua rentang waktu, yakni antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dan pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Penyebab utama kecelakaan berasal dari faktor pengemudi, dengan rincian 52 persen disebabkan oleh kurang antisipasi, seperti tidak fokus, tidak menjaga jarak aman, atau melaju dengan kecepatan berlebihan.