Anak-anak berusia 5-9 tahun, pria lanjut usia, dan penduduk asli Amerika atau Alaska tercatat memiliki insiden tertinggi dengan risiko lima kali lebih besar dibandingkan kelompok kulit putih.
Sebanyak 50 persen kasus tularemia berasal dari empat negara bagian dengan Arkansas mendominasi (18 persen), diikuti negara Kansas dan Missouri (11 persen) serta Oklahoma (10 persen).
CDC menyebutkan, peningkatan kasus ini dapat disebabkan oleh bertambahnya jumlah infeksi atau kemajuan dalam sistem kesehatan yang memungkinkan deteksi lebih baik.
Untuk menekan angka kejadian, CDC menghimbau masyarakat dunia terkait pentingnya meningkatkan kesadaran di kalangan penyedia layanan kesehatan, terutama mereka yang melayani komunitas adat, guna memastikan diagnosis dan pengobatan tularemia yang cepat dan tepat. ***