5. Meningkatkan Risiko Kanker
Gorengan yang dimasak dalam minyak pada suhu tinggi menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut akrilamida, yang telah terbukti bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Selain itu, minyak yang digunakan berulang kali juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker usus besar dan kanker payudara.
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), akrilamida yang dihasilkan dari makanan yang digoreng pada suhu tinggi adalah zat berbahaya yang meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Mereka merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dalam minyak yang dipanaskan berulang kali.
Baca Juga: Polisi Amankan Terduga Pelaku Pembunuhan Pria Tergeletak di Ciampea, Ditangkap di Rumah Istri Kedua
6. Mengganggu Fungsi Hati
Santan yang digunakan dalam nasi uduk mengandung lemak jenuh yang, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering, dapat mengganggu fungsi hati.
Selain itu, lemak trans yang ada pada gorengan juga memberikan beban tambahan pada hati dalam memetabolisme lemak.
Akumulasi lemak ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi di mana terjadi penumpukan lemak berlebih di hati, yang dapat berujung pada peradangan dan sirosis hati.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Hepatology menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan lemak jenuh dan trans berhubungan dengan peningkatan risiko NAFLD dan kondisi hati lainnya.
Meskipun nasi uduk dan gorengan adalah makanan yang sangat populer dan menggugah selera, penting untuk memahami dampak kesehatannya jika dikonsumsi terlalu sering, terutama sebagai menu sarapan.
Pilihan sarapan yang lebih sehat seperti oatmeal, buah-buahan, telur rebus, atau roti gandum dapat memberikan energi yang lebih stabil dan baik bagi tubuh.
Menjaga pola makan yang seimbang dan sehat sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Mengurangi konsumsi nasi uduk dan gorengan secara rutin dapat membantu mencegah berbagai penyakit serius, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.***
Artikel Terkait
BNNP Sulsel Konfirmasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bacawabup Maros yang Positif Obat Terlarang, KPU Sebut Keputusan TMS Tidak Bisa Diubah
Meriahkan Peringatan Hari Jantung Sedunia, Pj Bupati Bogor Akan Maksimalkan Pelayanan Kesehatan
Kondisi Kesehatan Raja Salman di Usia 88 Tahun Jadi Sorotan, Jalani Perawatan Usai Alami Infeksi Paru-Paru
Mengapa Tidur Penting Untuk Kesehatan Kulit? Simak Tips Ini agar Tidur Kamu Lebih Berkualitas!
Benarkah Tidur Lebih Lama Baik untuk Kesehatan Kulit dan Tubuh? Ini Faktanya Menurut Ahli, Awas Jangan Salah Kaprah
Carut Marut Pelayanan Kesehatan, Pengendara Motor Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Raya Bogor Sulit Dapatkan Akses
Menguak Tragedi Kematian Bintang Muda Liam Payne, Kesehatan Mental Kini Jadi Perhatian Utama