RBG.id - Baru-baru ini, media sosial ramai dengan peringatan tentang bahaya teh bagi balita.
Peringatan ini dipicu oleh unggahan TikTok milik dokter spesialis anak, dr. Jati Kusuma, Sp.A., yang diunggah pada Sabtu, 5 Oktober 2024 dan hingga kini masih viral.
Dalam unggahan tersebut, dr. Jati menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua dalam memberikan teh kepada anak-anak.
Baca Juga: Sempat Tertinggal, Skuad The Socceross Mampu Comeback Atas China 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Menurutnya, teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sehingga berisiko menyebabkan anemia.
“Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi,” tulis dr. Jati Kusuma, Sp.A, dikutip RBG dari akun Tiktok @dr.jatikusuma.spa, pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Kasus yang diungkapkan dr. Jati berkaitan dengan kasus seorang anak berusia dua tahun.
Baca Juga: Akses Pendidikan Lebih Mudah Sejak Era Digital, Inilah 5 Mmanfaat Teknologi yang Wajib Kamu Tahu!
Anak tersebut mengalami kadar hemoglobin (Hb) yang rendah, yaitu 8,7, di bawah batas normal 11,0.
Meskipun anak itu tampak aktif dan ceria dalam kesehariannya, tetapi hasil tes tidak sebanding.
Hasil tes darah pada anak tersebut menunjukkan gejala anemia defisiensi besi.
Usai ditelusuri, sang anak sering diberi minuman teh oleh neneknya dan tanpa disadari justru memperparah kondisinya.
Teh diketahui mengandung tanin dan oksalat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
Artikel Terkait
Viral Wanita Cantik Asal Sulsel Tewas di Indekos, Kenali Ciri-Ciri dan Penyebab Seseorang Alami Kekurangan Oksigen
Masih Mikir Perawatan Kulit Mahal? Intip Tren Pola Makan Sehat untuk Kulit Glowing: Rahasia Kecantikan dari Dalam
Intip Pentingnya Air Putih untuk Tubuh dan Kulit Sehat: Rahasia Sederhana di Balik Kulit Glowing Auto Gak Nguras Kantong!
Mengapa Tidur Penting Untuk Kesehatan Kulit? Simak Tips Ini agar Tidur Kamu Lebih Berkualitas!
Benarkah Tidur Lebih Lama Baik untuk Kesehatan Kulit dan Tubuh? Ini Faktanya Menurut Ahli, Awas Jangan Salah Kaprah