ekonomi

IKN Tidak Bebani Keuangan Negara, Segara Institute Dorong Pembangunan Infrastruktur Dasar Guna Pikat Investor

Selasa, 28 Februari 2023 | 22:54 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

RBG.id - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan jika pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini tidak akan membebani keuangan negara.

Bahlil menyebut dari total kebutuhan Rp 570-600 triliun, 80 persennya dibiayai dari investasi murni dan pemerintah hanya bakal mengeluarkan 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Untuk membangun infrastruktur dasar, seperti Istana Kepresidenan, jalan tol, perumahan menteri, PNS, dan sejumlah perkantoran yang ditargetkan rampung Juni 2024," katanya.

BACA JUGA: Cek Bahan Pangan di Pasar Tenguyun Kalimantan Utara, Jokowi Temukan Harga Bawang Putih yang Sedikit Naik

Sehubungan dengan itu, Piter Abdullah selaku Direktur Eksekutif Segara Institute pun ikut mendorong terselesaikannya infrastruktur dasar agar tepat waktu supaya bisa memikat para investor.

Piter optimis jika pemerintah sudah mendirikan infrastruktur dasar dan bangunan utama pemerintah, maka IKN tidak akan mangkrak.

"IKN memang membutuhkan investasi swasta 80 persen atau lebih. Tapi itu dilakukan bertahap setelah investasi pemerintah khususnya untuk infrastruktur dasar sudah dibangun. Mangkrak atau tidaknya bukan ditentukan oleh investasi swasta melainkan investasi pemerintah," katanya, hari ini, Selasa (28/2).

BACA JUGA: Kementerian Perdagangan Siap Lakukan Transformasi Ekonomi dalam Rapat Kerja 2023

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan proyek investasi di IKN telah menarik bagi investor. Oleh karena itu, rencana insentif yang diberikan pemerintah seharusnya tidak terlalu besar.

"Saya selalu menekankan IKN itu sudah menarik. Tidak perlu ada tambahan insentif yang terlalu besar," tegas Piter.

Namun, yang ia khawatirkan adalah saat insentif tersebut dijual ke para investor, perspektif negatif pada pembangunan IKN akan muncul.

BACA JUGA: PNBP Pascaproduksi Dipastikan akan Digunakan untuk Akomodir Kebutuhan Nelayan

"Justru tambahan insentif yang berlebihan akan semakin menambah sentimen negatif bagi mereka yang selama ini against IKN. Tujukkan bahwa tanpa intensif yang berlebihan investor tetap tertarik dan masuk berinvestasi di IKN," tuturnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa modal penyelesaian infrastruktur dasar ini telah meminalisir keraguan para investor untuk menanamkan investasinya.

Halaman:

Tags

Terkini