Dia lantas menjelaskan kebutuhan pengembangan kopi Indonesia ke depan. Di antaranya adalah riset bibit unggul.
Kemudian, cara menanam kopi di masyarakat yang cenderung campur-campur. Sehingga belum mencapai standar yang diinginkan.
Kemudian, aspek pascapanen kopi juga penting. ’’Kalau dipanen masih ijo, itu mengurangi kualitas,’’ tutur Hendian.
Urusan rantai niaga kopi juga penting untuk diatur. Saat ini rantai pasoknya cukup panjang. Dari petani kecil-kecil, kemudian ke tengkulak kecil-kecil.
Butuh beberapa tangan lagi sampai ke tengkulak besar. Jika rantai niaga bisa disederhanakan, industri kopi bisa efisien dan harganya dapat bersaing. (idr/wan/c17/dra)