RBG.ID – Kinerja beberapa indikator yang tumbuh melahirkan optimisme ekonomi Indonesia akan tetap terjadi hingga paro akhir tahun ini.
Salah satunya, realisasi pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp 2.637 triliun atau 107,1 persen, tumbuh 7 persen di atas target.
Penerimaan pajak sebagai komponen pendapatan negara diprediksi mencapai Rp 1.818,2 triliun atau 105,8 persen dari target atau tumbuh 5,9 persen.
Baca Juga: JTBC Buka Suara Soal Kecelakaan NMIXX Saat Rekaman K-909, Panggung Terbagar hingga Member Kena Drone
Penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 300 triliun atau 99 persen dari target.
Lalu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 515,8 triliun atau 116,9 persen dari target atau tumbuh 13,4 persen.
”Jangan lupa, tahun lalu pertumbuhan karena harga-harga komoditas yang luar biasa terjadi. Jadi, ini adalah sebuah prestasi untuk bisa menjaga walau harga komoditas mengalami penurunan dan pelemahan ekonomi global,” papar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat raker dengan Badan Anggaran DPR.
Baca Juga: Punya Penduduk Terbanyak di Indonesia, PPP Ingin Kembali Berjaya di Jawa Barat
Belanja, kata Ani, sapaan Sri Mulyani, akan melebihi dari target atau yang dialokasikan. Belanja K/L direncanakan mencapai Rp 1.085,5 triliun.
Sementara, diperkirakan belanja non-KL Rp 1.212 triliun dan transfer ke daerah Rp 825,4 triliun, lebih tinggi daripada APBN awal Rp 814,7 triliun.
Dengan perkiraan pendapatan dan belanja negara tersebut, Menkeu mengungkapkan, defisit akan berada di Rp 486,4 triliun atau 2,28 persen dari PDB.
Baca Juga: Simak Agenda Rapat Paripurna Hari Ini, DPR RI Akan Sahkan RUU Kesehatan
Dengan keseimbangan primer yang mendekati balance di defisit Rp 49 triliun.
Dalam APBN, keseimbangan primer awal diperkirakan Rp 156 triliun.
Artikel Terkait
Bicarakan Masalah Utang di Kemenko Polhukam, Jusuf Hamka Enggan Dibayar Rp 179 Miliar
Kronologi Tagih Menagih Utang Antara Jusuf Hamka dan Pemerintah
Lelang Rumah mantan winger Arsenal Jose Antonio Reyes untuk Bayar Utang
Ada yang Berasal dari Uang Transportasi, PSSI Disomasi Untuk Membayar Utang Rp 100 Miliar
Bejat! Niat Tagih Utang, Debt Collector di Karawang Ini Malah Perkosa Anak Nasabah
Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Menurun, BI Pastikan Ketahanan Sektor Eksternal Tetap Terjaga
Mochamad Iriawan Sebut Wajar PSSI Punya Utang