Kementan Sesuaikan Regulasi Untuk Jaga Ketersediaan Pupuk Subsidi

RBG.id - Berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), pupuk subsidi nasional berada di atas 20 juta ton. Namun, kesiapan anggarannya hanya sebesar 8-9 juta ton.

Terkait hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut jika pihaknya menyesuaikan regulasi lewat pemberian pupuk subsidi ke petani yang menanam 9 komoditas.

"Untuk tahun ini kita sudah sesuaikan permentan itu, tidak 69, hanya 9 jenis," ungkapnya dalam keterangan resmi pada Rabu (15/3).

BACA JUGA: Pasar Rakyat Parung Panjang Resmi Dibuka, Ini Kelebihannya Kini

Mentan menyebut 9 jenis komoditas itu berkaitan dengan pangan strategis, pangan yang berkontribusi pada inflasi, dan pangan yang memperkuat ekspor.

Sementara itu, pihaknya akan mempererat koordinasi kelembagaan bersama para pemangku kepentingan terkait, seperti BUMN PT Pupuk Indonesia.

Dikabarkan, pupuk ini akan dipersiapkan di setiap lini, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga ke petani.

BACA JUGA: Catat! Simak Harga Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Medium dan Premium Terbaru

"Oleh karena itu, koordinasi ini harus lebih matang," tegasnya.

Agar tidak terjadi penyelewengan, Kementerian Pertanian bakal melakukan validasi data ke 9,1 juta ton pupuk sesuai dengan kondisi lapangan.

Oleh karena itu, ia meminta gubernur, bupati, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan pihak terkait untuk berkolaborasi secara aktif.

BACA JUGA: HPP Gabah Kering Panen (GKP) dan Beras Resmi Naik, Segini Harga Terbarunya

Sebelumnya, Presiden RI telah meminta para jajaran untuk menjaga stok pupuk para petani guna mempertahankan produktivitas pertanian dan pangan nasional.

Ia memberikan waktu 2-3 bulan untuk melakukan pembenahan di sistem pemberian pupuk subsidi ini.