Kamis, 23 Maret 2023

Catat! Ini Skema Rincian Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta per Unit yang Berlaku Mulai 20 Maret

- Selasa, 7 Maret 2023 | 08:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Birkom Kemenko Marves)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Birkom Kemenko Marves)

RBG.ID - Pemerintah Indonesia mengumumkan pemberian insentif atau subsidi kendaraan motor listrik berlaku mulai 20 Maret 2023.

Kebijakan ini diambil untuk mendorong penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada

Bukan tanpa alasan, penggunaan KBLBB akan mendorong keberlanjutan alam dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan sumber daya Indonesia yang kaya akan bahan baku critical minerals untuk KBLBB.

Baca Juga: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jaksel Hari ini

"Saat ini kita sedang bangun industri baterai, tentunya akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan menaikkan pendapatan negara kita," ucap Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dalam konferensi pers, Senin (6/3/2023).

Saat ini, pemerintah tengah merancang skema bantuan pemerintah untuk KBLBB.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menjelaskan, nantinya bantuan pemerintah adalah sejumlah Rp 7 juta per unit untuk sepeda motor listrik. Adapun kuotanya sejumlah 200.000 unit.

Pemerintah juga memberikan insentif Rp 7 juta per unit untuk konversi 50 ribu sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil ke listrik di tahun 2023.

Baca Juga: Sri Mulyani Harap PT SMI Bisa Dukung Pembangunan Pemerintah Daerah

Bantuan pemerintah ini diutamakan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), termasuk pelanggan listrik 450-900 VA, agar mendorong produktivitas dan efisiensi mereka.

Skemanya dan panduan umum tersebut sedang disiapkan oleh Kemenperin selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Salah satu syaratnya Nomor Induk Kependudukan tidak dapat dua kali memperoleh bantuan pemerintah.

Dalam paparannya, Menko Luhut pun mengambil contoh dari kondisi Norwegia yang saat ini menjadi world's top-selling electric vehicle market per capita dan pengalaman negara-negara lain yang mendorong adopsi KBLBB dengan berbagai bantuan pemerintah.

Terlebih dengan tantangan bahwa masih terdapat perbedaan harga yang signifikan antara kendaraan listrik yang ramah lingkungan dibanding kendaraan konvensional.

Baca Juga: Mau Beli Emas Batangan Antam? Simak Dulu Harga Antam di PT Pengadaian Hari Ini

"Kalau kita lihat secara holistik, negara kita ini bisa bersaing. Kita punya semua, dari hulu ke hilir kita ada. Sumber dayanya melimpah, pasarnya luas, dan anak bangsa kaya inovasi," sebut Luhut.

Ia pun yakin Indonesia dapat berkompetisi dengan negara lain dalam hal KBLBB.

"Harapannya, kita bisa meningkatkan adopsi KBLBB secara massal dan menjadikan negara-negara di dunia untuk berinvestasi di industri KBLBB kita," sebutnya.

Baca Juga: Motor Listrik Belum Banyak Diminati Pasar Indonesia, Ini Target Nasional

Lebih lanjut, ia menyampaikan jika program bantuan pemerintah ini berjalan dengan lancar dan adopsi massal tercapai, industri dalam negeri KBLBB terbentuk dan harga KBLBB akan lebih terjangkau di masa mendatang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Masyarakat (Sekjen KESDM) Rida Mulyana menambahkan bahwa dengan KBLBB, pengguna akan mampu menghemat Rp 2,77 juta per tahun.

Sementara itu, pemerintah menghemat Rp 32,7 miliar per tahun, penurunan 0,03 juta ton efek gas rumah kaca, dan peningkatan lapangan kerja, meskipun akan ada peningkatan konsumsi listrik sebanyak 15,2 GWh per tahun. (jpc)

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Editor: Andini Sabrina

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PTPN X Targetkan 416,5 Ribu Ton Tebu On-farm

Rabu, 22 Maret 2023 | 07:27 WIB

Pemerintah Sita 7.877 Bal Impor Pakaian Bekas

Senin, 20 Maret 2023 | 05:40 WIB
X