RBG.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkuat bisnis menara telekomunikasi.
Melalui anak perusahaannya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), BUMN itu mengakuisisi 997 tower milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (Teddy) mengatakan, penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) tersebut kembali menambah aset serta tenant atas ekosistem menara telekomunikasi milik perusahaan.
Baca Juga: Rumah Lansia Yang Nyaris Roboh Mendapat Perhatian Kemensos
Dengan begitu, posisi Mitratel sebagai pemilik tower telekomunikasi terbesar se-Asia Tenggara.
’’Penambahan sebanyak itu menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi. Serta, menyokong serangkaian usaha perseroan untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company,’’ paparnya.
Pada 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer (km) fiber optic.
Baca Juga: Hubungan Tamara Bleszynski dengan Sang Kakak Ryszard Blezynski Memburuk, Ternyata Ini Penyebabnya
Akuisisi itu merupakan usaha Mitratel untuk memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.
Secara konsolidasi, anak usaha Telkom pada sembilan bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDA sebesar 78,5 persen.
Angka itu naik dari periode yang sama 2021 sebesar 75,7 persen. Bahkan dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85,2 persen.
Baca Juga: Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang Minta Penduduknya Getol Buat Anak
Oleh karena itu, akuisisi merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis.
’’Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset,’’ pungkas dia. (bil/dio)
Artikel Terkait
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Tunggu Kebijakan Menteri Keuangan
Surplus APBN Naik 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Menteri Keuangan
Menteri BUMN Erick Thohir Ajukan Bunga 0 Persen Untuk Usaha Mikro
Supaya Ekonomi Tumbuh, Kemnaker Dorong APIP Mengawal P3DN
Merosot Rp 4.000, Berikut Harga Emas Antam Kamis, 23 Februari 2023