RBG.ID – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menjadi industri prioritas penopang ekonomi nasional.
Kontribusi terhadap ekspor senilai USD5,76 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 3,87 juta orang.
Kinerja industri TPT tahun 2020–2024 sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti Covid-19 serta kondisi geopolitik dan ekonomi dunia.
Baca Juga: Biro Perjalanan Tangkap Potensi Liburan ke Luar Negeri, Strategi Ini yang Dijalankan
Misalnya, perang Rusia-Ukraina, inflasi di Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.
Menghadapi tantangan melemahnya kinerja industri TPT akibat situasi global yang memengaruhi permintaan.
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Reni Yanita membeberkan bahwa pihaknya mendorong tiga strategi pemulihan industri tekstil yang ditopang oleh tiga komponen utama.
Baca Juga: Hasil Real Madrid vs Real Betis: Kylian Mbappe Pecah Telur, Bawa Skuad Los Blancos Unggul 2-0
Pertama, menciptakan SDM industri yang mampu membaca arah desain produk yang kompetitif dan inovatif.
Kedua, mendukung ketersediaan bahan baku dan keseimbangan industri hulu-antara-hilir yang berdaya saing.
”Ketiga, menghidupkan kembali industri permesinan tekstil dalam negeri yang dapat mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi industri TPT nasional untuk menghadapi persaingan pasar global,” ujar Reni.
Baca Juga: Cetak Sejarah Baru, Tim Boccia Indonesia Sukses Rebut Tiga Medali di Paralimpiade Paris 2024
Dia menambahkan, solusi atas permasalahan jangka pendek industri TPT yang bisa diupayakan di antaranya pemberantasan impor ilegal dan impor pakaian bekas hingga pengawasan penjualan produk tersebut di marketplace dan media sosial.
Kemudian, implementasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada sektor industri TPT serta aktif mengenakan instrument tariff barrier dan non-tariff barrier sebagai perlindungan industri TPT dalam negeri.
Selain itu, sambung dia, program restrukturisasi mesin/peralatan TPT juga memiliki dampak positif terhadap efisiensi proses dan peningkatan produktivitas.
Artikel Terkait
Gelontorkan Rp 4,7 Miliar untuk Restrukturisasi Mesin, Kemenperin Targetkan 13 Perusahaan Tekstil Ikut
Kemenperin Sinyalir Penyimpangan Pengeluaran Barang Impor Tekstil
Permintaan Naik, PMI Manufaktur Melejit, Industri Tekstil dan Produk Tekstil Masih Alami Kontraksi
Pemilu Jadi Harapan Industri Tekstil Panen Untung di Pasar Domestik
Museum Tekstil Jakarta Baru Menambahkan Koleksi Baru dalam Pameran Karya Artisan Batik Indonesia
Sebagian Museum Tekstil Jakarta Akan Ditutup Sementara, Pengunjung Masih Bisa Mendatangi Gedung Utama
Para Karyawan Sritex Antusias Sambut Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Berharap Industri Tekstil Maju