RBG.ID – Tarif transportasi hingga komoditas pangan termasuk beras masih menjadi kontributor indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Oktober inflasi mencapai 0,17 persen MtM atau 2,56 persen YoY.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, tingkat inflasi bulanan pada Oktober 2023 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,19 persen).
Namun, inflasi bulanan pada Oktober 2023 lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu (-0,11 persen).
Baca Juga: Masih Ingat Tragedi Ratusan KPPS Meninggal Akibat Kelelahan di Pemilu 2019? Wapres Tegaskan Hal Ini
”Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan pada Oktober 2023 adalah transportasi dengan inflasi 0,55 persen dan andilnya 0,07 persen,” paparnya di Jakarta, Rabu (1/11).
Ada beberapa komoditas penyumbang utama inflasi. Di antaranya, beras, BBM, cabai rawit, dan tarif angkutan udara.
Komoditas lain yang menyumbang inflasi 0,01 persen adalah cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, dan sawi hijau.
Baca Juga: Mau Nikmati Banyak Permainan tapi di Satu Tempat Sama? Cobain Area Wisata di Cimenyan Bandung
Pudji menyatakan, beras menjadi penyumbang inflasi dalam tiga bulan terakhir. Secara akumulasi, kenaikan harga beras menyumbang inflasi 0,49 persen sepanjang tahun ini.
”Beras merupakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar sejak Agustus sampai Oktober 2023,” ungkapnya.
BPS juga memberikan tinjauan khusus pada perkembangan inflasi komponen volatile food. Pudji mengungkapkan, secara historis, pada 2020–2023 terlihat adanya pola yang mirip. Yakni, secara umum terjadi beberapa kali deflasi komponen volatile food pada semester kedua.
”Hal ini berbeda dengan 2023. Komponen volatile food baru mengalami deflasi satu kali, yakni pada Agustus. Meski demikian, level inflasi volatile food pada 2023 relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelas Pudji.
Tiga komoditas utama penyebab inflasi komponen volatile food pada Oktober 2023 adalah beras, cabai rawit, dan cabai merah.
Artikel Terkait
Inflasi Naik, Mantan Pejabat Bank Sentral AS Khawatir Perekonomian Negaranya Memburuk
Konsumsi Rumah Tangga Tertahan Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi 5,2 persen jadi Tertinggi
Inflasi Mei Terendah sejak Awal Tahun, Penurunan Lebih Cepat dari Perkiraan Bank Indonesia
Ekonom Proyeksikan Tingkat Inflasi Bisa 3 Persen Pada Akhir 2023
DBS Macro Research Memperkirakan Inflasi Terus Turun Selama 3 hingga 4 Bulan ke Depan
Untuk Mengatasi Inflasi, Jokowi Berencana Salurkan Bantuan Beras 10 Kg Selama Tiga Bulan
Tito Karnavian Memberhentikan PJ Walikota Cimahi Akibat Inflasi, Harga Cabai yang Naik Salah Satunya