Di samping itu, pertumbuhan fee-based income BRI pun didorong meningkatnya bisnis AgenBRILink yaitu agen layanan bank dengan model bisnis sharing economy bersama masyarakat, yang totalnya telah mencapai lebih dari 698 ribu agen dengan jumlah nilai transaksi meningkat 20,77 persen jadi senilai Rp 1.163 triliun.
Dari sisi operasional, Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, transformasi digital yang terus dilakukan perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis BRI.
Baca Juga: Bromelia Coffee Mountain, Tempat Nongkrong Dengan View Pegunungan Yang Menawan di Bogor
Itu tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) serta CIR (Cost to Income Ratio) yang konsisten makin membaik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Rasio BOPO membaik dari sebelumnya 68,36 persen jadi 68,07 persen serta CIR membaik yang sebelumnya 42,55 persen jadi 41,28 persen,” tutur dia.
Prestasi BRI dalam memberikan kredit didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga di level 87,76 persen dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48 persen atau jauh di atas ketentuan regulator.
Baca Juga: Asyik! Ada Promo Ancol Beli 1 Gratis 1 Khusus Hari Ini, Simak Ketentuannya
Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, maka akan semakin memperkuat kemampuan BRI dalam mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi dalam pengelolaan bank, dan akan makin memperkokoh pertumbuhan bisnis BRI melalui penyediaan jasa layanan keuangan, pembiayaan serta pemberdayaan UMKM.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, strategi BRI tumbuh secara berkelanjutan ada dua yakni pertama, menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program pemberdayaan serta pendampingan.
Kedua, mencari sumber pertumbuhan baru atau menyasar segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro dengan PNM serta Pegadaian.
Demi menaikkelaskan nasabah eksisting, BRI melakukan berbagai program pemberdayaan, di antaranya adalah program Desa BRILian yakni hingga akhir September 2023 BRI sudah memiliki 2.843 desa binaan di Indonesia.
Desa binaan itu memperoleh banyak pelatihan dari BRI demi meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes serta pelaku UMKM di desa.
Selanjutnya yakni program klasterku hidupku yang kini BRI sudah memberdayakan 18.685 klaster usaha di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Berkolaborasi Layanan Single Bank Kustodian serta Perlindungan untuk Penerima KUR
Demi Memudahkan Akses Keuangan Digital bagi Pelaku Usaha Perikanan di Sambas, BRI dan FishLog Jalin Kerja Sama
BRI Berkomitmen Implementasikan ESG sesuai Standar Regulasi Domestik, Regional, dan Global
BRI Resmikan Gedung Contact BRI Dengan Usung Konsep Customer Centricity Untuk Perkuat Pelayanan Nasabah
Transformasi Digital BRI Mampu Meningkatkan Inklusi Keuangan hingga Memudahkan Puluhan Juta Masyarakat
Kinerja Bisnis Wholesale BRI Makin Solid, Siapkan Layanan Kelas Dunia
BRI Selaraskan Pertumbuhan Bisnis dengan Peningkatan Social Value melalui Program CSR dan TJSL