RBG.ID - Sejak tahun 1955, PT Mulia Knitting Factory melalui produk unggulannya yaitu Rider Underwear sudah fokus pada dunia pakaian dalam di Indonesia.
Nah, selama 68 tahun menjaga kualitas bahan serta selalu melakukan inovasi di bawah kepimpinan Hanan Supangkat yang merupakan generasi ke empat setelah Henry Supangkat, Max Mulyadi Supangkat dan pendiri PT. Mulia Knitting Factory yaitu Phan Tjen Kong.
Selama ini kita mengenal istilah trade in atau tukar tambah banyak dilakukan pada produk elektronik seperti handphone, laptop, televisi dan lain sebagainya.
Banyak juga tukar tambah pada kendaraan dan juga properti seperti rumah, tanah dan sejenisnya.
Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan barang baru yang sejenis dengan hanya sedikit mengeluarkan uang.
Berdasar hal tersebut, Rider sebagai pioneer pakaian dalam di Indonesia menyelenggarakan program tukar celana dalam dan singlet yang tahun ini dilakukan di Sukabumi bekerjasama dengan perusahaan retail nasional yaitu Toserba Yogya Sukabumi.
Baca Juga: Kamu Wajib Nonton! Cek 6 Rekomendasi Film Peristiwa G30S PKI, Ada yang Tidak Boleh Tayang
Acara Tukar Celana Dalam dan Singlet Bekas dengan Produk Rider Baru diselenggarakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 30 September – 1 Oktober 2023, pukul 08.00 – 19.00 WIB bertempat di Toserba Yogya Sukabumi, Jawa Barat.
Program itu memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku yakni customer membawa 3 pcs celana dalam dan atau 2 pcs singlet bekas dengan merek dan kondisi apapun yang kemudian dapat ditukarkan dengan 1 (satu) pc celana dalam atau singlet baru dari merek RIDER hanya dengan membayar goceng alias Rp 5.000.
Selain itu, hanya berlaku untuk celana dalam atau singlet pria dewasa dan selama persediaan masih ada di Toserba Yogya Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga: Gus Ipul Tegaskan Menteri BUMN Erick Thohir Ziarah ke Makam Bukan Syirik, Begini Penjelasannya
Program trade in atau tukar tambah celana dalam dan singlet bekas dengan produk baru sebenarnya sudah dilakukan oleh Rider sejak beberapa tahun lalu sebelum masa pandemi.
Program tersebut dikenal dengan Program Tukar Kolor yang pada saat itu cukup banyak menarik minat masyarakat, dikarenakan program tersebut dianggap unik dan baru pertama kali dilakukan oleh brand pakaian dalam.
Artikel Terkait
Heboh Guru Periksa Celana Dalam Siswi di Bogor, Dewan Pendidikan Sebut Melanggar Hak Azasi Perempuan
Sampah Celana Dalam Berserakan Bekas Ritual Buang Sial, Pengelolaan Situs Nagara Padang Bandung akan Dibenahi
Penghuni Kos-kosan di Kranji Laporkan Pencurian Celana Dalam
Alejandro Garnacho Mengagumi Ronaldo hingga Celana Dalam
Bisnis Video Intip Celana Dalam Perempuan, Pelaku Untung Rp100 Juta
Ini Sosok Pencuri Celana Dalam Wanita di Kranji, Ternyata...
Marak Pencurian Celana Dalam di Sukabumi, Pelaku Diduga Mengidap Penyakit Parafilia