RBG.ID-BOGOR, Pakar Psikolog Bogor, Retno Lelyani Dewi angkat bicara terkait kejadian yang tidak menyenangkan dialami beberapa siswi SMAN 1 Dramaga, Kabupaten Bogor. Menurutnya, banyak faktor bisa menyebabkan trauma kepada para siswi.
Sebelumnya kabar pemeriksaan celana dalam siswi yang tak ikut salat duha saat Haid di SMA Negeri 1 Dramaga, sempat heboh. Apa yang dilakukan guru itu mendapat protes dari orang tua siswi, karena dinilai tidak pantas.
"Semuanya tergantung bagaimana situasi saat pemeriksaan. Karakter pribadi siswi yang bersangkutan sampai bahasa ketika digunakan saat diperiksa. Makanya banyak faktor yang bisa menyebabkan trauma," ujar Retno Lelyani Dewi kepada wartawan, Kamis (22/9.2022).
Baca juga: Viral Guru Periksa Celana Dalam Siswi, Ini Penjelasan Kepala SMAN 1 Dramaga
Dia menjelaskan, jika sejak awal masuk sekolah dan aturan salat dhuha sudah diterapkan, boleh jadi tidak muncul trauma, hanya lebih ke merasa malu karena melanggar aturan.
"Belum tentu trauma dan sebaiknya dilakukan assessment untuk memastikan apakah ada efek psikologis dari hal yang sudah dialami," kata Retno.
Namun, sebaiknya guru bimbingan konsuling bisa memberikan psikoedukasi tentang masalah psikologis pada siswa dan siswinya. "Bisa juga secara berkala. Semacam pembinaan mental untuk semua murid agar sehat mental dan punya daya tahan stres yang kuat," terangnya.