Namun, dia bersyukur, berkat lobi-lobi dengan pemerintah Saudi, akhirnya biaya masyair tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu.
Baca Juga: Bisnis Layanan Antar Makanan Online Turun, Ini Penyebabnya
”Alhamdulillah, biaya masyair turun 1.020 riyal (Rp 4 juta),” jelas Ashabul Kahfi.
Meskipun begitu, dia sejatinya berharap biaya masyair bisa turun sekitar 2.500 riyal (Rp 10 juta).
Seperti diketahui, tahun lalu pemerintah Saudi menetapkan biaya masyair 5.656 riyal (Rp 22,6 juta).
Baca Juga: Waduh, Kementerian Agama Temukan Lembaga Zakat Ilegal Gunakan Nama BUMN
Besaran itu jauh berlipat daripada biaya masyair yang dipatok pemerintah Indonesia di angka 1.531 riyal (Rp 6,1 juta).
Layanan masyair ini meliputi pelayanan jemaah selama berada di Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
Meskipun biaya masyair naik, pada praktiknya pelayanan di tiga tempat saat puncak ibadah haji itu tidak meningkat signifikan.
Baca Juga: Aset Tommy Soeharto Tidak Laku Dilelang
Khususnya soal tenda dan fasilitas kamar mandi.
Luas tenda tidak sebanding dengan jumlah jemaah.
Akibatnya, tidak sedikit jemaah yang memilih tidur di luar tenda saat mabit di Mina.
Baca Juga: Data Fakta Jejak Komplotan Pembunuh Berantai di Cianjur, Bekasi dan Garut
Fasilitas kamar mandi dan WC juga sangat terbatas.
Artikel Terkait
Biaya Haji Melambung, Kemenag Usulkan Rp 98,8 Juta
DPR Kritisi Daftar Haji Tahun 2023 Menunggu Hingga Tahun 2099
Hasil Investasi Dana Haji Capai Rp 10 Triliun
Pengamat Nilai Idealnya Biaya Haji Sepenuhnya Dari Jemaah
Waduh, Subsidi untuk Haji Habis 2027