Senin, 22 Desember 2025

Pria Wonogiri Dijemput Paksa-Dikeroyok di Depan Anak-Istri dan Kades, Begini Kronologinya

- Kamis, 31 Agustus 2023 | 09:35 WIB
Ilustrasi penganiayaan. (Sumber:  Dok JawaPos)
Ilustrasi penganiayaan. (Sumber: Dok JawaPos)

RBG.ID - Pria berinisial AD (28) warga Kecamatan Jatisrono, Wonogiri dijemput paksa dan dianiaya di depan istrinya dan kepala desa (kades) kecamatan setempat.

Kejadian tersebut permula saat pria asal Wonogiri itu sedang beristirahat dengan keluarganya pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 22.00, kemudian rumahnya digedor-gedor orang tidak dikenal.

Penyebab pria asal Wonogiri itu dikeroyok, diduga massa tidak terima dengan unggahan video tim voli yang memakai kaus bermotif mirip seragam SD di akun TikTok @lagaligo_voly.

Baca Juga: Viral! 19 Siswi SMP di Lamongan Dibotaki Guru Gegara Tak Pakai Ciput

"Saya dijemput paksa. Istri dan anak saya yang umurnya baru dua bulan diminta naik ke mobil," ujarnya dikutip dari Jawa Pos via Radar Solo, Kamis (31/8/2023).

Setelah dijemput, Mobil itu membawa mereka ke rumah salah seorang kades di Kecamatan Jatisrono.

Setelah turun dari mobil, AD berpapasan dengan seseorang yang dikenalnya dan sempat menyapa.

Namun, orang tersebut langsung memukul mata kiri AD hingga membuatnya tersungkur.

Ironisnya, penganiayaan tersebut dilihat sang istri yang langsung menangis ketakutan.

Baca Juga: Kim Jong Un Menggila! Korut Tembakkan 2 Rudal Balistik ke Laut Jepang

"Saat saya tersungkur, ditambahi (pukulan lagi). Ada sekitar lima sampai enam orang di depan saya. Iya, dikeroyok," papar AD.

Tak berhenti sampai disitu, AD lalu dipiting untuk dibawa masuk ke rumah kades. Beberapa pukulan masih mendarat di tubuhnya.

Menurut AD, di tempat kejadian terdapat sekitar 20 orang. "Belum sampai duduk, saya dapat bogem lagi," ujar AD.

Lebih lanjut, AD menambahkan di lokasi itu ada dua kades yang menyaksikan penganiayaan.

Kades sendiri baru melerai setelah AD mendapatkan sejumlah pukulan.

"Banyak pukulan yang saya terima," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Remaja Palestina Tewas Ditembak Mati Polisi Israel Akibat Tikam Warga di Stasiun

Di situasi tersebut, ada beberapa orang yang menuding AD telah memecah belah dua desa karena konten video seragam voli bermotif mirip seragam SD yang diunggah di akun TikTok.

AD menerangkan, baru-baru ini memang digelar turnamen voli antardesa di Kecamatan Jatisrono.

Saat itu, tim desa asal AD mengenakan kaus bermotif seragam SD melawan desa tetangga.

Namun, bertandingan itu batal digelar lantaran tim lawan merasa kaus dari tim desa asal AD dinilai melecehkan.

"Pertandingan sebelumnya juga pakai kaus itu, nggak ada masalah. Tahun lalu juga pakai seragam itu, juga nggak masalah," paparnya.

Baca Juga: Budayawan Bogor Ace Sumanta Terus Beraksi Demi Kemajuan Literasi di Pedesaan

Polemik pertandingan voli di Kecamatan Jatisrono itu telah diselesaikan pihak kecamatan.

Namun, masalah muncul saat turnamen voli di Kecamatan Jatipurno. AD mengunggah sejumlah video dimana timnya menggunakan kaus motif mirip seragam SD.

Dalam unggahan itu diberikan tulisan 'Anggur merah intisari lawan anak SD jangan lari'. Kini, unggahan itu telah dihapus.

"Yang sedang tren kan (tulisan viral di TikTok) Anggur merah intisari jangan kalah jangan seri. (Tulisanya) saya ganti (Anggur merah intisari lawan anak SD jangan lari). Iya (mungkin ada yang tersinggung karena itu)," kata AD.

"Saya buat konten dengan kalimat itu (anggur merah intisari) kan lagi tren. Dapat celetukan kaya gitu, saya ikut tren saja. Tidak ada hubungannya soal final (bola voli) dengan desa lain," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X