949 Buruh Cimahi di PHK Jelang Akhir Tahun 2022

RBG.ID, CIMAHI - Menjelang akhir tahun 2022, krisis ekonomi dialami beberapa negara tujuan ekspor Industri di Cimahi mengakibatkan hampir 1.000 di Kota Cimahi, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang tahun 2022.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Yanuar Taufik.

Kata Yanuar, berdasarkan jumlah pengajuan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) hingga November 2022, hingga bulan tersebut, tercatat jumlah buruh di-PHK di Kota Cimahi sebanyak 946 orang dari total 41 perusahaan.

Baca Juga: Sutradara Film Parasite Ikut Serta dalam Konferensi Pers Untuk Menuntut Keadilan Atas Kematian Lee Sun Kyun

"Buruh kena PHK ada di angka 946 orang dari 41 perusahaan. Angkanya bisa jadi lebih banyak karena yang tercatat berdasarkan jumlah klaim JKP," kata Yanuar, Senin, (26/12).

Lebih lanjut, Yanuar Taufik mengatakan, alasan PHK tersebut diakibatkan bagian dari efisiensi perusahaan.

Pasalnya, serapan pasar ekspor dan domestik selama Pandemi terus berkurang.

Baca Juga: 4 Tempat Terkenal di Bogor yang Menjual Buah Durian Utuh dan Produk Olahan Durian

"Ini dikarenakan kondisi perusahaan di Kota Cimahi terdampak dengan krisis yang dialami negara-negara di Eropa dan Amerika," ujar Yanuar.

Mayoritas industri besar di Kota Cimahi, ujar dia, bergerak di bidang tekstil dan garmen.

Sehingga otomatis terdampak krisis, yang sedang dialami negara-negara Eropa dan Amerika.

Baca Juga: HTM Gratis, Ada Air Terjun di Banyuwangi yang Diapit Tebing dengan Aliran Air Berkilauan, Emang Boleh Hidden Gem Sekeren Ini?

"Memang produk tekstil dan garmen yang banyak terdampak, sekarang sedang terpuruk. Cimahi mengekpsor ke Eropa dan Amerika," kata Yanuar.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek pada Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi Febie Perdana menambahkan, pihaknya sudah mengumpulkan stakeholder ketenagakerjaan untuk menyikapi PHK yang terjadi tahun ini.