RBG.id – Polisi berhasil mengungkap sindikat peredaran uang palsu berskala besar yang beroperasi di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dalam penggerebekan selama tiga hari, sebanyak 8 tersangka ditangkap dan 23.297 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu berhasil disita.
Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, mengungkapkan pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat mengenai tas mencurigakan yang tertinggal di gerbong KRL jurusan Rangkasbitung pada 7 April 2025.
Baca Juga: Innalillahi, Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan uang palsu senilai Rp316 juta di dalamnya.
Polisi mengidentifikasi otak dari jaringan ini sebagai Haji Amir Yadi alias AY, seorang residivis kasus serupa yang berdomisili di Subang, Jawa Barat.
AY diduga mengendalikan seluruh operasi pencetakan dan distribusi upal.
Pengembangan kasus dilakukan dari Stasiun Tanah Abang ke berbagai titik di Mangga Besar, Lokasari, dan Tamansari di Jakarta Barat.
Selanjutnya, polisi menyisir ke wilayah Subang dan Bogor Barat, tempat ditemukannya pabrik uang palsu rumahan yang telah beroperasi selama enam bulan.
Tersangka utama berinisial DSR ditangkap di rumah produksi yang berlokasi di Perumahan Griya Melati 1, Bogor Barat.
Dari lokasi tersebut, polisi menyita berbagai peralatan pencetakan uang palsu, termasuk 21 printer, mesin sablon, laptop, alat potong kertas, tinta warna, screen sablon, serta bahan kimia lainnya.
Sementara tersangka LBS yang ditangkap di Perumahan Sinbad Green Residence diketahui berperan sebagai penyedia fasilitas dan tinta untuk kegiatan ilegal tersebut.
Baca Juga: 10 Hari Tayang Raup 3 Juta Penonton, Film Pabrik Gula Ogah Mimpi Lampaui Capaian KKN Di Desa Penari
Artikel Terkait
Akhirnya, Polisi Berhasil Menyita Mesin Cetak dan Uang Ratusan Juta Terkait Sindikat Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Peran 17 Tersangka dalam Kasus Uang Palsu Seribu Triliun Rupiah di UIN Alauddin Makassar, Berasal dari PNS hingga IRT
Terbongkarnya Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Kenali Perbedaan Uang Palsu dan Uang Asli Agar Tidak Keliru
Staf UIN Alauddin Makassar Meregang Nyawa, Diduga karena Syok Dikaitkan dengan Kasus Uang Palsu
Belum Sempat Diperiksa Polisi, Staf Kampus Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Meninggal Dunia Akibat Syok
Puluhan Barang Bukti Kasus Produksi dan Peredaran Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Ternyata Milik Andi Ibrahim