Terbongkarnya Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Kenali Perbedaan Uang Palsu dan Uang Asli Agar Tidak Keliru

RBG.id - Kasus pemalsuan uang kembali mencuri perhatian di Indonesia, kali ini melibatkan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Polisi berhasil mengungkap sindikat besar pabrik uang palsu yang telah beroperasi sejak tahun 2010.

Dalam operasi besar-besaran, sebanyak 17 tersangka berhasil diamankan.

Pelaku diduga berasal dari beragam latar belakang, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Sulawesi Barat, staf bank BUMN hingga kepala perpustakaan UIN Makassar, Andi Ibrahim, yang diduga menjadi otak dari jaringan pabrik uang palsu ini.

Baca Juga: Astra Tol Cipali Lakukan Simulasi Contra Flow: Strategi Atasi Lonjakan Kendaraan Saat Nataru dan Akhir Tahun

Kasus ini bermula dari laporan warga Pallangga, Gowa, yang mencurigai adanya peredaran uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Berdasarkan laporan itu, polisi melakukan penyelidikan mendalam dan berhasil menyita uang palsu senilai Rp446,7 juta.

Para tersangka kini menghadapi ancaman pidana berat. Mereka dijerat Pasal 36 ayat 1, ayat 2, dan Pasal 37 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Baca Juga: Jaksa Putuskan Sidang Vonis Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis Digelar Pekan Depan, Simak Tanggalnya

Hukuman maksimal bagi pelaku tindak pidana ini adalah penjara selama 10 tahun hingga seumur hidup.

Sementara itu, polisi masih memburu tiga orang lainnya yang diduga terlibat dalam jaringan pembuatan uang palsu tersebut. Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap keseluruhan sindikat ini.

Pentingnya Waspada terhadap Uang Palsu

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Pneumonia: Penyebab, Gejala, dan 4 Rekomendasi Obat untuk Mengatasinya