Senin, 22 Desember 2025

Terungkap! Proses Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Operator Mesin Bongkar 19 Tahapan Rahasia

- Rabu, 1 Januari 2025 | 14:26 WIB
Salah terduga pelaku sindikat pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar meninggal dunia sebelum diperiksa. (Foto/Instagram Polda Sulsel.)
Salah terduga pelaku sindikat pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar meninggal dunia sebelum diperiksa. (Foto/Instagram Polda Sulsel.)


RBG.id - Kasus sindikat pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar masih menjadi perhatian publik.

Pasalnya, Salah satu tersangka dalam kasus peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Syahruna, mengungkapkan perannya dalam kejadian tersebut.

Kasus peredaran uang palsu ini terungkap setelah polisi menemukan mesin pencetak uang di perpustakaan UIN Alauddin dan menetapkan 18 tersangka.

Baca Juga: Kecantikannya Disebut Awet Muda! Audi Marissa Rela Habiskan Puluhan Juta untuk Jalani Perawatan di Korea Selatan

Syahruna, salah satu tersangka, menjelaskan proses pembuatan uang palsu tersebut sudah dimulai sejak 2022 dan sebelumnya berlangsung di rumah Annar Salahuddin di Makassar.

"Pembuatan uang palsu melalui 19 tahapan. Jika ada satu tahapan yang gagal, maka uang tersebut harus dibuang," kata Syahruna, dikutip RBG.id dari kanal YouTube tvOneNews pada Rabu, 1 Januari 2025.

Syahruna, yang menguasai teknik pencetakan uang palsu secara otodidak, menjelaskan dua tahapan kunci dalam proses pembuatan uang palsu, yakni pembuatan benang pengaman dan tanda air.

Baca Juga: Malam Tahun Baru Berujung Musibah, Ledakan Petasan Picu Kebakaran Sejumlah Rumah di Cilincing, Satu Orang Alami Luka Bakar

Proses produksi dilakukan secara bertahap, dimulai dengan mencetak satu rim atau 500 lembar. Seluruh bahan produksi, termasuk mesin pencetak yang bernilai sekitar Rp600 juta, diimpor langsung dari China.

Mesin tersebut memungkinkan pencetakan uang palsu dengan kualitas yang sangat mendekati uang asli, membutuhkan keterampilan khusus dalam pengoperasiannya.

Syahruna bertindak sebagai operator mesin dalam pencetakan uang palsu, sedangkan Andi Ibrahim berperan sebagai koordinator yang mengatur jalannya operasi uang palsu.

Baca Juga: Kejagung Jawab Tegas Sindirian Presiden Prabowo Terkait Vonis Harvey Moeis Dinilai Rendah: Harusnya 50 Tahun Penjara

Mesin pencetak uang palsu itu ditempatkan di area dekat kamar mandi perpustakaan UIN Alauddin.

"Proses produksi dilakukan dari pukul 11 WITA hingga 12 WITA," lanjut Syahruna.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X