Produksi uang palsu aktif kembali pada Mei 2024, dengan pengangkutan alat cetak ke UIN Alauddin pada September 2024.
Saat ini, polisi masih memburu tiga orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Pengungkapan sindikat ini disebut sebagai kasus besar yang melibatkan berbagai pihak, dari akademisi hingga politisi, dengan peran berbeda-beda dalam operasinya.***
Artikel Terkait
Akhirnya, Polisi Berhasil Menyita Mesin Cetak dan Uang Ratusan Juta Terkait Sindikat Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Peran 17 Tersangka dalam Kasus Uang Palsu Seribu Triliun Rupiah di UIN Alauddin Makassar, Berasal dari PNS hingga IRT
Terbongkarnya Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Kenali Perbedaan Uang Palsu dan Uang Asli Agar Tidak Keliru
Staf UIN Alauddin Makassar Meregang Nyawa, Diduga karena Syok Dikaitkan dengan Kasus Uang Palsu
Belum Sempat Diperiksa Polisi, Staf Kampus Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Meninggal Dunia Akibat Syok