Minggu, 21 Desember 2025

Puluhan Barang Bukti Kasus Produksi dan Peredaran Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Ternyata Milik Andi Ibrahim

- Senin, 23 Desember 2024 | 14:48 WIB
Polisi berhaisl menyita puluhan barang bukti kasus pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar, sebagian besar milik Andi Ibrahim (Instagram @update_pinrang_terkini)
Polisi berhaisl menyita puluhan barang bukti kasus pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar, sebagian besar milik Andi Ibrahim (Instagram @update_pinrang_terkini)

Kartu ATM Bank BNI

Modus Operasi Sindikat

Kapolda Sulsel mengungkapkan bahwa sindikat ini telah beroperasi sejak 2010. Modusnya melibatkan proses produksi uang palsu yang dimulai di rumah salah satu pelaku berinisial ASS, yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Baca Juga: Warga Jakarta Siap-siap!! Ini 6 Spot Nonton Pesta Kembang Api Gratis di Malam Tahun Baru, Ada Konsernya Juga

Produksi sempat terhenti pada 2012, sebelum kembali aktif pada 2022 dengan mendatangkan mesin cetak dari China seharga Rp600 juta yang dibeli di Surabaya.

Mesin cetak ini kemudian dipindahkan ke Gedung Perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar pada September 2024.

Dengan peran sentral Andi Ibrahim, lokasi ini dijadikan tempat produksi uang palsu, sertifikat berharga, dan surat berharga negara (SBN) dengan nilai hingga ratusan triliun rupiah.

Peran Para Tersangka

Baca Juga: Belum Sempat Diperiksa Polisi, Staf Kampus Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Meninggal Dunia Akibat Syok

Selain Andi Ibrahim, tersangka lainnya berasal dari beragam latar belakang, termasuk pegawai bank BUMN, dosen, aparatur sipil negara (ASN), pengusaha, dan juru masak.

Bahkan ada yang pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar dan anggota legislatif.

Menurut Irjen Yudhiawan, kelompok ini menggunakan aplikasi WhatsApp untuk merancang peredaran uang palsu.

Pada November 2024, sindikat ini berhasil mengedarkan uang palsu senilai Rp150 juta hingga Rp250 juta.

"Timeline pembuatan dan peredaran uang palsu ini dimulai sejak 2010, namun sempat terhenti untuk persiapan matang hingga kembali aktif pada 2022," jelas Yudhiawan, dikutip RBG.id dari TribunTimur pada 23 Desember 2024.

Baca Juga: Ngeri, Pria Lansia Meregang Nyawa di Panti Pijat Kramat Jati, Alami Kejang-kejang Usai 'Ena-ena' dengan Seorang Terapis

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X