Minggu, 21 Desember 2025

Keluarga Korban Ceritakan Kronologi Kejadian Sebelum Kecelakaan KA Feeder Padalarang dengan Mobil Online yang Tewaskan 5 Orang

- Sabtu, 16 Desember 2023 | 08:31 WIB
Perlintasa kereta api di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Bogor, yang setiap hari terjadi. Foto: Sofyansyah/Radar Bogor
Perlintasa kereta api di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Bogor, yang setiap hari terjadi. Foto: Sofyansyah/Radar Bogor

RBG.ID – Pihak keluarga korban tewas kecelakaan Kereta Api feeder Kereta Cepat Whoosh dengan mobil online ceritakan kejadian sebelum insiden maut tersebut terjadi.

Kecelakaan antara Kereta Api feeder Kereta Cepat Whoosh dengan mobil online terjadi pada Kamis (14/12) di lintasan Desa Cilame, Ngamprah, Bandung Barat.

Sebelum kejadian, Neneng Rosmayanti (49) mengajak 3 anaknya yakni Ratih Anggraeni (13), Rapika (6), Putra (2) dan 1 cucunya Syakila Lisdia Putri (4) untuk pergi ke rumah nenek mereka di Cangkorah.

Baca Juga: Korban Kecelakaan KA Feeder Tujuan Padalarang dengan Mobil Online Bertambah Menjadi 5 Orang Setelah Dirawat Intensif

"Ibu Neneng bersama anak dan cucunya itu mau ke rumah neneknya di Cangkorah, naik angkutan online," kata keponakan korban, Dita Ariyani (22).

Ratih Anggraeni yang saat ini menjadi satu-satunya korban yang selamat dan tengah dirawat intensif di RSUD Cibabat sebelum kejadian dimintai untuk memesan mobil online untuk kelimanya pergi.

Kelimanya pergi dari kediaman mereka di Kampung Simpati, RT 03/05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat ke Cangkorah untuk menyuci karena air di rumah mereka sedikit.

Baca Juga: Libur Panjang KAI Hadirkan Promo 12.12, Naik Kereta Api Ekonomi hingga Eksekutif Dapat Potongan 20 Persen

Naas di perlintasan kereta api di lintasan Desa Cilame, Ngamprah, Bandung Barat yang tidak memiliki penghalang, mobil online berplat D 1859 AJY yang dikemudikan oleh Ponidi (45) tertabrak Kereta Api feeder Kereta Cepat Whoosh yang mana supir tersebut tidak tau apabila ada kereta yang akan melintas.

Mobil online yang dikemudikan oleh Ponidi terseret sejauh 500 meter dan ringsek parah. Rapika, Putra, Ponidi, dan Neneng Rosmayanti tewas di tempat.

Sementara itu Ratih Anggraeni dan Syakila Lisdia Putri yang masih bisa diselamatkan meski mengalami luka parah pada bagian kepala dibawa ke RSUD Cibabat untuk mendapatkan penanganan intensif.

Baca Juga: Tidak Perlu Takut Kehabisan, PT KAI Tambah 34 Kereta Api Jelang Liburan Natal dan Tahun Baru

Namun, pada Jumat (15/12) Syakila Lisdia Putri menghembuskan napas terakhirnya menyusul 4 korban lainnya dari kecelakaan Kereta Api feeder Kereta Cepat Whoosh dengan mobil online tersebut.

Setelah proses autopsi selesai, korban telah dibawa ke rumah duka untuk bertemu dengan keluarga mereka. Pihak Grab dan Jasa Raharja telah mengunjungi rumah duka untuk memberikan santunan kepada korban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X