RBG.ID, BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), akan lebih fokus lagi dalam penanganan sampah. Tujuannya, agar tidak terlihat kembali tumpukan sampah di jalan ataupun di aliran sungai.
Kepala Bidang Kebersihan DLH Kabupaten Bekasi, Khoirul Hamid menuturkan, perlu adanya strategi untuk melakukan desentralisasi pengelolaan sampah, untuk menanggulangi timbunan di TPA Burangkeng.
"Mind set pengelolaannya harus diubah, dari yang awal hanya membuang di TPA Burangkeng, diganti dengan pengelolaan di tingkat paling bawah, mulai dari RT/RW, desa/kelurahan dan kecamatan," beber Hamid, Rabu (9/11).
Lanjutnya, untuk tingkat paling bawah, pihaknya akan mulai mensosialisasikan supaya para RT dan RW memiliki bank sampah yang dikelola secara mandiri, untuk memilah sampah-sampah bernilai ekonomis, seperti kardus dan botol plastik.
"Kalau bank sampah itu kan kelembagaan mandiri dalam rangka memanfaatkan kembali sampah rumah tangga, agar bernilai ekonomis, sehingga implikasinya ada nilai tambah, disisi lain mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA, karema sudah ada penyaringan di tingkat RT/RW, sehingga hanya residunya saja yang dibuang ke TPA," terang Hamid.
Oleh sebab itu, ke depannya setiap desa harus memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (3R) sebagai fasilitas menampung sampah plastik, yang dikumpulkan masyarakat.
"Targetnya, kami punya 187 TPS 3R, karena jumlah desa ada 187, dalam waktu empat tahun ke depan. Prrogram ini akan diprioritaskan bagi desa-desa yang sudah siap lahannya. Tidak bisa langsung jadi, harus dicicil, dan akan kami siapkan anggarannya," ucap Hamid.