Senin, 22 Desember 2025

Pertamax dan Solar Mulai Langka di Bekasi

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 21:38 WIB

Diketahui, harga BBM non subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex baru saja mengalami kenaikan harga pada awal Agustus kemarin, Minggu (3/8). Di wilayah Provinsi Jawa Barat, harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp17.900, Dexlite menjadi Rp17.800, dan Pertamina Dex menjadi Rp18.900. satu hari setelahnya, terbit Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) nomor KP 564 tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan Dengan Aplikasi.

Sesuai dengan ketentuan tersebut, tarif Ojol naik mulai 14 Agustus mendatang. Tarif batas bawah di wilayah Jabodetabek naik dari Rp2 ribu per KM menjadi Rp2.600 per KM, tarif batas atas naik dari Rp2.500 per KM menjadi Rp2.700 per KM, serta rentang biaya jasa minimal mulai dari Rp8 ribu hingga Rp10 ribu menjadi Rp13.000 hingga Rp13.500.

Salah satu pengemudi Ojol, Arif (32) batas tarif baru yang telah diatur belum memuaskan, lantaran biaya tersebut dianggap belum sebanding dengan jarak per KM yang ditempuh saat memberikan layanan kepada pelanggan.  Ia juga menyinggung kenaikan harga BBM dan kebutuhan lain akhir-akhir ini. Pengemudi Ojol seperti Arif berharap tarif bisa disesuaikan dengan biaya langsung yang keluar dalam setiap beban jarak yang ditempuh.

"Ya yang ideal aja, apalagi kan bensin sekarang sudah naik. Kalau kita narik paket aja, dari Kemang ke Summarecon itu Rp13 ribu, kan jaraknya nggak sesuai dengan perbandingan (biaya). Itu normalnya kalau (sistem pengantaran barang) instan Rp18 sampai Rp20 ribu," paparnya.

Jika ia mengantar penumpang, standar tarif yang dikenakan selama ini disebut Rp9.600 untuk pembayaran menggunakan saldo aplikasi. Sedangkan untuk pembayaran tunai, standar tarif Rp14 ribu, setelah itu dipotong biaya penggunaan aplikasi sekira Rp2 ribu.

Tarif dan intensitas pengemudi menerima order menjadi perbincangan akhir-akhir ini di kalangan Ojol, tarif selama ini dinilai terlalu murah. Belum lagi, kalau penumpang atau pengantaran barang yang dilayani pembayarannya memanfaatkan promo atau voucher, penghasilan yang diterima pengemudi berkurang.

Pengalamannya, Arif pernah menerima layanan antar barang dengan tagihan tunai Rp200 rupiah, juga pernah mengantarkan penumpang dengan total biaya Rp1000 rupiah. Pada saat-saat seperti ini, ia hanya berharap kebaikan pelanggan untuk memberikan biaya lebih.

"Kadang kan pihak-pihak terkait (penyedia aplikasi) hanya mementingkan pelayanan kepada pelanggan, tapi tidak tau perjuangan drivernya di lapangan seperti apa," tambahnya. Keputusan menaikkan batas tarif Ojol ini juga disambut positif oleh pengemudi lainnya, Yudha (20).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X