RBG.ID, BEKASI - Banjir sempat menggenang belasan titik permukiman warga yang berada di sepanjang aliran Kali Bekasi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya aliran Kali Bekasi, akhir pekan kemarin.
Bencana banjir di musim kemarau kali ini mengingatkan kejadian serupa yang pernah terjadi pada bulan April 2016 silam. Saat ini, warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) masih diminta waspada, lantaran potensi hujan masih akan terjadi di hulu maupun hilir.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi pada hari jumat dan Sabtu kemarin, total ada 11 titik banjir, satu titik bantaran kali longsor, 13 jiwa harus mengungsi dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Belasan titik banjir tersebut tersebar di enam wilayah kelurahan, di empat wilayah kecamatan.
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) menerima laporan hujan sangat lebat terjadi di hulu kedua sungai dari pos pantau yang berada di hulu pada Jumat Sore. Pukul 18.00 WIB, Tinggi Muka Air (TMA) mulai naik. Catatan tertinggi TMA sungai Cileungsi 420 cm, Cikeas 380 cm, dan P2C atau hulu Kali Bekasi 670 cm.
Akibatnya, banjir menerjang kawasan permukiman di sepanjang aliran hilir sungai Cileungsi pukul 23.30 sampai 05.30. Sedangkan di bagian hilir Kali Bekasi, banjir terjadi pada pagi harinya.
Kondisi TMA kemarin disampaikan oleh ketua KP2C, Puarman lebih tinggi dibandingkan banjir yang terjadi pada 16 April 2022.
"Nah kalau prediksi BMKG ini masih akan berlanjut seminggu kedepan ya. Kita memantau terus nih di hulunya, tadi juga sempat ketar ketir, tapi baru hanya mendung saja," katanya, Minggu (17/7).