RBG.ID, CIBITUNG – Sepanjang tahun 2022 hingga bulan Juni, sudah ada empat perusahaan di Kabupaten Bekasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu, dalam setahun hanya ada lima perusahaan yang terbakar.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, lima perusahaan yang terbakar pada tahun 2021, yakni, PT Graha Inti Permai, PT WKC, PT Ming HOMG, PT Gunung Garuda, dan PT ATA Internasional Industri. Sementara empat perusahaan yang terbakar tahun 2022 ini, yakni PT Kayu Permata, Gudang Penyimpanan Bahan Kimia Delta Silicon 5, PT MUI, dan Toko Kimia Tegal Gede.
"Kalau untuk perusahaan yang terbakar sampai bulan Juni 2022 ini, baru ada empat. Kalau sepanjang tahun 2021, ada lima perusahaan," ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamat Dinas Damkar Kabupaten Bekasi, Muhammad Basir, kepada Radar Bekasi, Kamis (14/7).
Namun dirinya tidak bisa memprediksi, apakah perusahaan yang terbakar akan mengalami penambahan atau tidak. Ia beralasan, kebakaran itu tidak bisa diprediksi.
Kata Basir, perusahaan tersebut rata-rata memproduksi bahan yang mudah terbakar. Salah satu penyebabnya, karena mengalami korsleting listrik. Namun demikian, sampai sekarang belum ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Walaupun memang, saat melakukan pemadaman di perusahaan, pihaknya mengalami kesulitan.
"Kalau bicara kesulitan memang ada, sebab perusahaan besar, jadi kadang-kadang yang terbakar di tengah-tengah, sehingga jangkauan air harus jauh," terangnya.
Basir menghimbau kepada perusahaan, untuk memproteksi kebakaran, dengan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan apabila terjadi sesuatu, bisa segera melaporkan ke Damkar. Sementara untuk armada, diakuinya masih kekurangan, karena baru ada 17 armada yang siap dioperasikan di Kabupaten Bekasi.
