RBG.ID, BEKASI SELATAN – Sederet harga komoditi pangan di pasar mengalami kenaikan, mulai dari sayur mayur sampai telur. Kenaikan harga komoditas ini dirasakan oleh masyarakat, terutama pedagang disaat daya beli menurun. Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai rawit merah, harganya disebut mencapai Rp90 sampai Rp100 ribu per kg, sementara telur mencapai Rp30 per kg.
Pantauan daftar harga komoditas di beberapa pasar di Bekasi kemarin, kenaikan terjadi pada cabai keriting, cabai merah besar, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, sampai buncis. Disamping kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, ada tiga komoditas yang turun harganya, yakni gula putih, gula merah, dan daging sapi.
Laporan mingguan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, komoditas pasar yang mengalami penurunan harga di Bekasi hanya daging sapi dan minyak goreng, masing-masing turun Rp1.250 dan Rp50 rupiah. Beras, daging sapi, dan gula pasir tidak mengalami perubahan harga, sedangkan ada lima komoditas yang naik harganya, paling tinggi adalah cabai rawit, naik Rp17.950 dalam sepekan.
Belakangan, cuaca, distribusi, hingga harga pangan hewan ternak disebut menjadi sederet faktor yang menyebabkan naiknya harga sejumlah komoditas. Kenaikan harga telur diakui oleh salah satu pedagang warung kopi di kawasan Bekasi Timur.
"Telur aja yang naik, naik Rp1.000 dari Rp38 menjadi Rp39 ribu. Yang lain seperti mie dan kopi masih sama harga belinya," kata Husnul (28), Selasa (7/6).
Kenaikan harga bahan pangan lebih banyak dirasakan oleh pedagang Warung Tegal (Warteg) di Kota Bekasi. Mulai dari printilan seperti sayur mayur juga naik, kenaikannya berkisar seribu rupiah, tidak kurang dari 70 persen jenis sayur-sayuran yang harganya naik.
Komoditas lainnya yang naik harganya dan menjadi bahan baku pedagang Warteg adalah ayam potong, semula Rp28 ribu menjadi Rp38 sampai Rp40 ribu per kg. Telur naik dari kisaran harga Rp19 sampai Rp21 ribu, naik menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu.