Menurutnya, mindset ASN harus dirubah untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, bukan justru ingin dilayani.
Dirinya bersama perangkat daerah terkait, terus melakukan upaya untuk percepatan realisasi penyerapan anggaran, yang sudah memasuki akhir triwulan ke 2, dan baru mencapai 23,95%.
Kemudian, dalam program 100 harinya selama tiga bulan ke depan, ia menargetkan akan terus meningkatkan realisasi penyerapan anggaran.
Tujuannya, tentu agar masyarakat dapat segera merasakan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.
“Saya akan pantau perangkat daerah mana yang penyerapannya paling rendah. Selanjutnya dievaluasi setiap minggunya, agar kepala perangkat daerah dapat termotivasi untuk segera memperbaiki kinerja penyerapan anggarannya,” terang Dani Ramdan.
Dalam sepekan Dani Ramdan menjabat sebagai Pj Bupati Bekasi, langsung menuai banyak pujian dari masyarakat Kabupaten Bekasi, terutama di kanal media social (medsos).
Bahkan salah satu warga menilai, apa yang dilakukan Dani ‘sat set’, atau bekerja dengan cepat dalam menyelesaikan beberapa persoalan, diantaranya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Telaga Murni yang sempat viral di medsos.
Menanggapi hal tersebut, Dani Ramdan tidak langsung berpuas diri, melainkan ia merasa hal tersebut masih telalu dini untuk menilai kinerjanya dalam melaksanakan tugas sebagai Pj Bupati.
Meski demikian, pria berkacamata ini mengaku, hal itu tentu akan menjadi motivasi bagi dirinya, untuk terus bekerja dengan lebih optimal lagi dalam menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan yang ada.
“Saya ucapkan terima kasih, tentunya itu akan menambah motivasi saya bekerja. Tapi di sisi lain, ketar-ketir juga, takut ekspektasinya terlalu tinggi kepada saya, padahal kemampuan saya juga pasti ada batasnya. Tapi apapun itu, saya ingin mengapresiasi masyarakat dengan kerja lebih keras lagi,” ungkap Pj Bupati Dani Ramdan. (and)