Menurut Wahidin, penanaman pohon kopi berbasis konservasi ini penting untuk kelestarian alam Cupunagara yang terletak di dataran tinggi.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya mengupayakan agar konservasi di Cupunagara dapat berjalan baik, sehingga air dapat meresap kembali ke dalam tanah dan tidak luber ke dataran rendah yang dapat menyebabkan banjir.
"Kita perlu bersama sama menjaga lingkungan demi kebaikan bersama, terlebih Cupunagara ini merupakan daerah hulunya Subang. Kami ingin Cupunagara tak hanya menyajikan alam indah nan sejuk. Seperti kita ketahui, kopi Cupunagara sangat diminati para penggemar kopi. Maka tak heran kalo permintaan kopi Cupunagara datang dari berbagai daerah," ungkapnya.
Sementara itu, menurut Sustainable Integration & Economic Development Senior Manager Danone Indonesia Arif Wahyudin, program penanaman kopi di Cupunagara ini dirancang sebagai upaya pemberdayaan petani sekaligus mendukung upaya konservasi, sejalan dengan cara kerja Danone untuk senantiasa menjaga lingkungan dimanapun Danone beroperasi.
"Program ini bukan hanya sebatas penanaman saja, namun akan berlanjut hingga pendampingan pasca panen untuk mendapatkan biji kopi berkualitas sampai aspek pemasaran produk kopi melalui brand kopi tirto," terang Arif.
Arif juga menjelaskan, program ini mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, untuk menjangkau pasar yang terbuka luas yang dapat langsung menyerap produk kopi unggulan Cupunagara.
"Hal ini memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat, khusunya bagi warga Cupunagara. Kami berharap, kolaborasi bersama para pihak terkait untuk mengembangkan kopi berbasis konservasi di Cupunagara ini mampu membawa dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi, masyarakat sejahtera dan bumi pun terawat baik," pungkas Arif. (anr)
