RBG.ID, KAB BANDUNG - Sejumlah peneliti dari beberapa lembaga maupun universitas dalam maupun luar negeri mengusulkan Sungai Citarik DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum sebagai laboratorium hidup berskala internasional.
Pembangunan ekowisata itu nantinya akan dilakukan di Desa Padamukti dan Desa Cibodas, di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.
Pembangunan ekowisata tersebut digagas oleh peneliti dari Universitas Indonesia, Univesitas Padjadjaran, dan Universitas Monash Australia, menggunakan dana riset yang berasal dari VESKI yang berasal dari Negara Bagian Victoria, Australia.
Nantinya program tersebut akan menawarkan wisata berbasis alam disepanjang sungai Citarik.
Ketua Tim Sosial Riset Citarum “Ekowisata Citarik” dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso mengatakan penelitian ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Berawal dari hasil riset Ridwan Kamil mengenai daerah sensitif air yang dilangsungkan selama 2017-2019.
"Penelitian ini sempat dibekukan sementara karena pandemi, padahal itu sudah berjalan satu tahun, tapi peneliti tetap melakukan penelitian secara daring, baru setelah memungkinkan para peneliti kembali ke lapangan bertemu dengan beragam pemangku kepentingan termasuk secara khusus menemui Bupati Dadang Supriatna untuk diskusi terkait penelitian ini," kata Rini, Selasa (3/1).
Rini mengatakan, sebetulnya Ekowisata Citarik ini sudah siap dibangun karena telah memenuhi kriteria-kriteria terkait pembangunannya.