RBG.ID, SOREANG - Menjelang perayaan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) Pemerintah Kabupaten Bandung adakan rapat koordinasi guna mengidentifikasi kemungkinan dan potensi ancaman yang akan terjadi di wilayahnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat DR. Erick Juriara Ekananta mengajak para peserta yang hadir agar berkolaborasi dalam memetakan potensi-potensi ancaman yang dapat terjadi pada saat Nataru.
"Lebih penting lagi mengidentifikasi ancaman yang akan terjadi, mengidentifikasi terkait isu yang sedang berkembang. Termasuk isu radikalisme, terlebih menjelang Perayaan Natal 2022 dan Libur Tahun Baru 2023. Juga antisipasi kejadian bencana alam saat ini," kata Erick, Kamis (15/12).
Erick menyebut, setidaknya ada dua potensi ancaman yang mengintai perayaan Nataru, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Untuk itu, pihaknya bersama Forkopimda, Forkopimcam, dan unsur lainnya untuk melindungi masyarakat demi tetap terjaganya keamanan, kenyamanan dan ketertiban umum.
"Gangguan alam menyebabkan bencana, kemudian korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang diderita oleh masyarakat. Sedangkan gangguan dari manusia, dapat berupa kejahatan/kriminalitas, penyebaran paham radikalisme dan terorisme, pandemi dan lainnya," katanya.
Berdasarkan data dari Densus88 Anti Teror Satgaswil Jawa Barat, embrio radikalisme, salah satunya ada di wilayah Kabupaten Bandung.
Kendati begitu, seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah diminta agar terus meningkatkan sinergitas dalam menjaga keamanan.
