RBG.ID, BANDUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat tengah menginventarisir jumlah hewan ternak yang turut terdampak bencana gempa Cianjur berkekuatan M 5,6 awal pekan lalu.
Inventarisasi dilakukan bersama Dinas Peternakan Cianjur dan DPP Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti) di Posko DKPP Jabar, yang dipusatkan di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Kepala DKPP Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan, hewan ternak yang terdampak diperkirakan karena berbagai hal, di antaranya mati tertimpa reruntuhan, kerusakan kandang, atau kesulitan air dan pakan akibat gempa.
"Untuk sementara sejumlah peternakan di Cianjur dipastikan terdampak mengingat kabupaten tersebut merupakan salah satu sentra sapi potong dan perah," kata Arifin, Rabu (30/11).
Kawasan yang pasti terdampak, lanjut Arifin, adalah sejumlah desa yang disebut desa korporasi.
Desa-desa tersebut mengelola 1.000 ekor sapi potong yang merupakan Program Kementerian Pertanian yang baru berjalan akhir 2021 dan tersebar di beberapa kecamatan di Cianjur.
"Di antaranya ada empat sampai lima desa korporasi di lokasi terdampak di Kecamatan Cugenang,” tuturnya.