Menurutnya, untuk melakukan perubahan didunia pendidikan, secara signifikan memang tidak secara instan, harus dilakukan bertahap.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud RI, Zulfikri mengatakan, program baru Kemendikbud selalu mendapat dukungan dari DPR RI, karena target dari program-program yang canangkan bukan sekedar mengubah kurikulum dalam artian kebijakan dan dokumen. Tetapi ini berubah mindset pola pikir bahwa kurikulum itu dibangun untuk memudahkan guru memberikan pelayanan kepada anak.
"Jadi kurikulum itu ibarat kendaraan, sebetulnya yang selama ini mungkin kurikulum itu dirasakan membelenggu. Nah sekarang dengan kurikulum merdeka kita sederhanakan secara administrasinya, kita sederhanakan juga kontennya, fokus kepada materi esensial dan mengutamakan penguatan budi pekerti karakter. Sehingga dikurikulum sebelumnya karakter itu mungkin lebih ekstrakurikuler, kalau dengan kurikulum Merdeka ini karakter itu masuk ke dalam intrakurikuler plus ekstrakurikuler," ucapnya.
Ia berharap, dengan kurikulum merdeka guru tidak terlalu banyak dibebani oleh materi, sehingga waktu yang digunakan untuk oleh guru untuk menguatkan karakter anak itu lebih banyak. (tha).