Durasi antrian makin panjang dan lama. Bahkan menyebabkan sebagian sopir menginap di perjalanan terjebak kemacetan.
"Paling parah tiga hari terakhir. Antrean panjang sampai 2 kilometer. Temen-temen sopir saya di Cimahi ada yang terpaksa menginap," jelas Irman.
Kondisi antrean truk sampah ini disebabkan buruknya landasan menuju TPA Sarimukti yang diperparah kondisi cuaca beberapa hari terakhir. Sehingga, jalan masuk berubah licin dan banyak truk mogok karena masuk lumpur bahkan terjungkal.
"Landasan di TPA licin, penuh sampah dan lumpur. Kemarin ada truk dari Cimahi juga tergelincir. Tentu ini jadi penghambat dan menyebabkan antrian," jelas Irman.
Senada dengan Irman, Didin (50), sopir truk sampah Kota Bandung, mengaku telah terjebak antrean 5 jam. Dirinya berangkat pukul 08:00 WIB, tapi hingga pukul 12:00 WIB belum masuk lokasi TPA.
"Sudah 4 jam menunggu tapi belum masuk antrian. Imbasnya saya cuma bisa angkut sampah 1 rit sehari," ungkap Didin.
Didin mengaku bahwa dirinya juga sempat menginap di jalan saat mengangkut sampah pada Senin 18 Oktober 2022. Hal itu lantaran banyak truk yang terjebak mogok karena landasan TPA Sarimukti licin.
"Paling parah hari kemarin. Terpaksa menginap karena gak jalan-jalan. Sekarang lumayan mending dibandingkan hari kemarin dan Minggu," tandasnya. (kus)